SEMARANG (SUARABARU.ID)– Direktur Utama Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, Semarang, dr Agus Ujianto MSi Med SpB, turut hadir dalam kegiatan Pelatihan Gerakan Santri Menulis, yang digelar di Masjid Raya Baiturrahman, Semarang, Jumat (21/3/2025).
Hadir dalam kegiatan itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Prof Dr Abdul Mu’ti MEd, Wakil Walikota Semarang Ir H Iswar Aminuddin MT, Ketua Yayasan Masjid Baiturrahman KH Dr Ahmad Darodji MSi, dan Ketua PCNU Kota Semarang Dr KH Anasom MHum.
Sedangkan peserta pelatihan ini terdiri dari siswa SD Hj Isriati Baiturrahman 1 dan 2, SMP H Isriati Baiturrahman, dan SMK Islamic Centre Baiturrahman.
BACA JUGA: Kemenkes RI Visitasi Lembaga Diklat RSI Sultan Agung Semarang
Dalam sambutannya, Prof Abdul Mu’ti mengaku, kegiatan menulis sudah menjadi bagian dalam hidupnya. Dari kegiatan menulis itu, dirinya mengaku mendapatkan kredit intelektual. ”Dengan menulis, kita bisa menyumbangkan pemikiran kita untuk dikaji dan dibaca masyarakat,” terangnya.
Dia juga menyampaikan, perbedaan antara tradisi lisan dan tulisan. Menurut dia, tradisi lisan memiliki keterbatasan audiens dan waktu. ”Tapi begitu kita menulis di media Nasional, pembacanya bisa sampai jutaan orang. Tidak terbayangkan betapa besarnya audiens kita,” ungkapnya.
Mendikdasmen juga memberikan apresiasi atas kegiatan ini, karena bisa membangun tradisi kemampuan menulis, dan meningkatkan kemampuan literasi. ”Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya kita membangun generasi Indonesia Emas 2045,” kata Prof Abdul Mu’ti.
BACA JUGA: Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 85 Ribu, Ahmad Luthfi Ingin Pemerataan Pasokan
Sementara itu, dr Agus Ujianto menceritakan, kalau sejak SD dirinya sudah diajari menulis oleh kedua orang tuanya, yang seorang guru. Sejak saat itu, dr Uji mengaku sering ikut lomba menulis.
Dia juga berpesan kepada para santri, dengan menulis bisa mendapatkan banyak pengalaman dan kebanggaan. ”Ayo terus menulis, dan sebarkan ilmu melalui karya tulis. Karena dengan menulis, ada jejak kebaikan yang bisa menjadi ladang amal jariyah,” tukasnya.
Riyan