Nafa Bersholawat

JEPARA (SUARABARU.ID) -Dalam rangka memperingati Harlah ke-67,  Yayasan Pendidikan Islam Nahdlatul Fata Petekeyan menggelar berbagai kegiatan. Kegiatan dimulai dari unit-unit naungan Yapi Nahdlatul Fata Petekeyan. Kelompok Belajar ( KB)- RA Unggulan Nafa menggelar acara Parenting Skill KB-RA Unggulan Nafa dengan narasumber Mieke Yostania, S. Psi, M. Pd., seorang psikolog, Dra. Jumiatun, M. M.Pd., Pengawas Madrasah, dan Drs. H. Nur Khandir, Pembina Yapi Nahdlatul Fata.

Penyerahan buku LP Ma’arif Undercover kepada Kepala MI Nafa. Foto: Subekhan

Kegiatan lainnya yaitu Maulid Nabi Muhammad saw. dan Khataman Al Qur’an. Unit lain yang menggelar acara khataman Al Qur’an dan Maulid Nabi adalah Madrasah Ibtidaiyah,  MTs, MA, TPQ, Madin Awwaliyah, Madin Wustha, dan KSU Nafa Takaful.

Sebelum acara puncak, juga digelar acara ziarah ke makam Ki Ageng Abdillah dan makam Pendiri Yayasan sebagai ungkapan rasa syukur atas terlaksananya pengabdian selama 67 tahun.

Pengurus KSU Nafa Takaful usai Maulid Nabi

Puncak peringatan Harlah Yayasan Pendidikan Islam Nahdlatul Fata Petekeyan digelar Nafa Bershalawat pada tanggsl 19 September 2024 yang diikuti ribuan jamaah. Bertempat di jalan raya Janggelan ribuan jamaah dari berbagai daerah membludak memadati sudut-sudut area kegiatan. Kegiatan tersebut dihadiri Gus Ali Shodiqin yang lebih populer dipanggil Gus Ali Gondrong, Pimpinan Mafia Shalawat dari Semarang.

Parenting Skill KB-RA Unggulan Nafa foto: Subekhan

Dengan gayanya yang khas Gus Ali berhasil menghipnotis ribuan jamaah larut dalam senandung sholawat dan syair-syair religi.  Gus Ali juga  membangkitkan optimisme jamaah untuk menatap masa depan dengan pesan-pesan motivasional.

” Tanamkan tindakan kalian akan panen kebiasaan,  teruskan kebiasaan kalian akan panen karakter, kepribadian, dan sifat. Teruskan karakter,  kepribadian, dan sifatmu kalian akan menentukan nasibmu. Kesuksesanmu tergantung pada semangatmu. Kalau kita gagal bukan karena kurangnya kemampuan, tapi kurangnya kemauan. Tegas Gus Ali Gondrong berapi-api.

Khataman Al Qur’an dewan guru dan siswa-siswi. Foto: Subekhan

 

Gus Ali juga memotivasi para jamaah untuk optimis menatap masa depan dengan cara banyak bersyukur, mengoptimalkan potensi, jangan jadi orang yang malas dan takut  mengambil risiko.

Di sela-sela kegiatan Nafa bershalawat juga dilaunching sebuah buku karya ke-7 H. Nur Khandir berjudul, ” LP Ma’arif Undercover, Kugapai dalam Impian.”

” Alhamdulillah pada Harlah ke-67 ini kami dapat mempersembahkan sebuah buku berjudul ” LP Ma’arif NU Undercover, Kugapai dalam Impian” yang merupakan tradisi pengembangan literasi di Yapi Nahdlatul Fata. Pada peringatan Harlah sebelumnya, telah di-launching buku karya Muhaimin, guru MTs-MA NU berjudul ” The Legend of Jepara”. Tutur H. Nur Khandir, Kepala MA NU Nahdlatul Fata Petekeyan.

Lebih lanjut H. Nur Khandir menuturkan bahwa buku LP Ma’arif NU Undercover merupakan dokumentasi sejarah yang ingin memotret perjalanan LP Ma’arif NU Jepara dari masa ke masa berikut dinamika yang menyertai. Prestasi dan aset-aset yang dimiliki oleh lembaga departementasi pendidikan Nahdlatul Ulama ini menjadi catatan penting yang harus dijaga dan diketahui dari generasi ke generasi sehingga tidak akan memunculkan polemik hukum di masa yang akan datang.

Makruf, Ketua Panitia Harlah ke-67 Yapi Nahdlatul Fata sangat bersyukur atas suksesnya acara dan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya acara seraya memohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan.

Hadepe –   Sub