KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, mengakhiri rangkaian Safari Ramadan 2025 dengan menggelar acara di Desa Purwosari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Senin (24/3/2025).
Disebutkan, Presiden sudah memerintahkan, untuk kemiskinan ekstrem maksimal di tahun 2026 harus sudah selesai.Jumlah orang miskin ekstrem di Indonesia ada sekitar 3,17 juta atau 1,13 persen. “Tahun depan harus selesai,” tandasnya.
Maka, lanjutnya, Kemensos membuat model, untuk para pendamping harus bisa menggraduasi (berakhirnya kepesertaan sebagai penerima manfaat program bantuan sosial), mininal 10 orang/tahun. Supaya mereka tidak menerima bantuan sosial, tapi sudah bisa diberdayakan dengan memberikan bantuan modal.
Khusus di wilayah Jawa Tengah Kemensos sedang membuat model. Untuk program graduasi masuk ke desa, ingin memberikan pelatihan kepada warga, supaya mereka bisa produktif, mandiri, punya penghasilan sendiri dan tidak tergantung bantuan pemerintah.
Sekolah Rakyat
Selebihnya disebutkan, di wilayah Kabupaten Magelang akan didirikan dua sekolah rakyat. Satu di Antasena, Kecamatan Salaman dan yang satu di Tegalrejo. “Yang Antasena Itu tinggal direvitalisasi sedikit dan yang di Tegalrejo juga direvitalisasi. Dari DPU sudah mengecek,” tuturnya.
Ditandaskan, sekolah rakyat itu sarana sekolah untuk anak orang miskin. Tidak hanya dididik kapasitas keilmuan, juga karakter. Itu untuk memutus transmisi kemiskinan yang ada di Indonesia.
Untuk sekolah rakyat itu Kemensos sudah membuat formatur dan satgas. Ketua formaturnya Prof Muhammad Nuh. Satgasnya ada beberapa.
Adapun satgas yang menyediakan tenaga pendidikan, adalah Kementerian Dikdasmen. Untuk kurikulum akan diurus Kementerian Dikti. Dan yang akan mengurus sarana prasarana adalah Kementerian Pekerjaan Umum.
Ditargetkan bulan Juli mendatang 53 titik sekolah rakyat sudah bisa dibuka. Kalau SD, SMP, SMA terpenuhi, jumlah peserta didiknya minimal 1.000 orang/sekolah.
Lahan minimalnya 5-10 hektare.
“Sekolah yang lain silahkan berjalan sesuai konsep sekolahnya masing-masing. Yang dilakukan Kemensos khusus untuk orang-orang miskin yang tidak bisa menyekolahkan anaknya. Jadi tidak ada diskriminasi,” tuturnya.
Bantuan
Dalam kunjungannya di Desa Purwosari, yang merupakan kampung halamannya, Wamensos Agus Jabo tak hanya menyapa masyarakat yang hadir secara langsung. Dia juga menyalurkan bantuan kepada warga Desa Purwosari berupa 250 paket sembako senilai Rp37,5 Juta, bantuan asistensi rehabilitas sosial untuk 96 penerima manfaat senilai Rp 96 juta, dan bantuan alat bantu disabilitas bagi enam penerima manfaat berupa kursi roda, tongkat bagi penyandang disabilitas netra dan tongkat untuk lanjut usia.
Memberi Manfaat
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi, menambahkan, dua sekolah yang tengah dipersiapkan, semua anggarannya dari pemerintah. Menurut dia, itu akan memberikan manfaat yang luar biasa untuk masyarakat miskin. Dia minta dukungan semua elemen, agar sekolah rakyat segera terwujud. Karena hal itu akan memberikan dampak terhadap kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Usulan dia, tiap rombongan belajar 50 anak. Belum tahu disetujui berapa. Sementara ini yang disediakan di Kabupaten Magelang hanya untuk tingkat SLTA. Selanjutnya akan dipersiapkan untuk SD dan SMP.
Untuk menjadi siswa akan diseleksi. “Tidak asal masuk, tapi diseleksi,” jelasnya.
Harapan dia, siswanya tidak asal sekolah. Tapi akan melahirkan generasi yang berkualitas.
Eko Priyono