Jauh dari kesan pasar tradisional yang becek dan kotor. Lantai III Johar Selatan ini untuk UMKM, naik ke sini bisa pakai lift. Foto: R. Widiyartono

Bahkan ketika sempat berkunjung ke Kuala Lumpur, saya blusukan ke Pasar Chow Kit, yang suasana “Jawa banget”, karena banyak penjualnya berbincang dalam Bahasa Jawa.

Nah, Pasar Johar punya potensi besar untuk menjadi destinasi wisata. Mereka yang berkunjung ke Kota Lama, bisa sempat singgah ke Pasar Johar. Pengunjung bisa belanja oleh-oleh di pasar yang sekarang direvitalisasi menjadi bersih, bagus, dan sangat tertata.

Pengunjung bisa belanja batik atau busana lainnya, yang harganya relatif lebih murah. “Harga baju batik di sini hampir sama dengan batik di Medono Pekalongan,” ujar Nano, pengunjung dari Temanggung.

Bangunan Pasar Johar Utara memang lebih diutamakan untuk busana di lantai I, dan di lantai. Kemudian di lantai II ada peralatan rumah tangga. Juga ada penjual kaca mata/optik yang harganya pasti lebih miring daripada toko. Begitu pula jam, yang t6idak hanya menjual tetapi melayani servis atau perbaikan.

Kuliner Johar

Ada juga lukisan yang dijual di lantai UMKM/Ekonmi kreatif Pasar Johar Selatan.. Foto: R. Widiyartono

Kemudian Pasar Johar Tengah, di sini kita juga bisa belanja pakaian, sepatu, dan semacamnya di lantai I. Kemudian, bila ingin makan, silakan naik ke lantai II. Ini tempat kuliner yang asyik. Setiap pasar biasanya punya tempat kuliner yang asyik.