Bangunan depan Pasar Johar yang berada di Jalan Ki Nartosabdo. Foto: R. Widiyartono

Orang datang ke Pasar Johar juga bisa belanja sayuran, daging, aneka buah, bumbu-bumbuan aneka rempah. Juga aneka makanan ringan seperti emping, kerupuk, kue-kue, sampai bahan pembuatan roti. Bahkan, dulu ada los yang khusus berjualan barang bekas dari Sepatu, jaket, celana jins, sampai kamera. Tempat ini dikenal sebagai PM atau Pasar Maling, dianalogikan barang-barang yang dijual adalah hasil kejahatan. Padahal tidak sepenuhnya benar.

Pasar Johar menjadi tujuan sangat penting, tak hanya orang Semarang, tetapi datang dari berbagai tempat. Baik untuk belanja.

Tetapi sejak terjadinya kebakaran, bahkan sampai dua kali, tahun 2015 dan 2026 nama Pasar Johar makin meredup. Sementara sejak saat itu, masa pemerintahan Gubernur Ganjar Pranowo, revitalisasi Kota Lama dilakukan dengan sangat serius. Dan hasilnya seperti sekarang, Kota Lama menjadi destinasi wisata penting kota Semarang.

Wisata Pasar

Pasar tradisional, sejatinya adalah destinasi yang menarik. Saya termasuk orang yang suka blusukan ke pasar, setiap kali berkunjung ke suatu daerah. Saat berkunjung ke Bukittingi blusukan ke Benteng Pasar Atas, di Medan ke Pajak Sentral (pajak adalah sebutan di Medan untuk pasar), Pasar Sentral Makassar, Pasar Jodoh Batam, Pasar Gede Solo, Pasar Beringharjo Yogya.