Petani Blora mengikat tanaman padinya yang roboh terhempas angin. Jumat, 13 September 2024. Foto: Kudnadi Saputro Blora

BLORA (SUARABARU.ID) — Sejumlah petani di wilayah Blora kini mengasuransikan lahan padi mereka, untuk mengantisipasi gagal panen, khususnya di musim kemarau ini.

Dengan membayar iuran sebesar Rp 40 ribu, petani dapat melindungi diri dari kerugian akibat gagal panen padinya.

Sebanyak dua ribu hektare lahan pertanian di Kabupaten Blora, Jawa Tengah dialokasikan untuk mendapatkan asuransi dari Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora,  asuransi ini ditujukan bagi petani yang mengalami gagal panen padi, akibat musim kemarau.

Dikemukakan, petani hanya diminta membayar iuran sebesar Rp 40 ribu, jauh lebih rendah dari biaya seharusnya yaitu Rp 125 ribu.

Sisa kekurangan tersebut disubsidi oleh DP4 Blora melalui program asuransi bagi petani yang terdampak gagal panen.

Uang Intensif untuk Petani

Lebih lanjut, Kepala DP4 Kabupaten Blora, Ngaliman  menjelaskan bahwa dengan membayar iuran tersebut, petani yang mengalami gagal panen akan mendapatkan uang insentif sebesar Rp 5 juta  hingga Rp 6 juta per hektar.

“Saat ini, terdapat antara empat hingga enam ribu petani yang sudah tergabung dalam program asuransi ini,” ungkap Ngaliman, Jumat, 13  September 2024.

Ngaliman menjelaskan bahwa data dari DP4 Blora menunjukkan bahwa petani yang mengalami gagal panen padi pada tahun 2023 cukup signifikan, sementara untuk tahun 2024 diharapkan tidak ada petani yang mengalami hal serupa.

“Pada musim tanam pertama mendatang, petani dapat menanam padi lebih awal,” harap Ngaliman.

Hal ini disebabkan oleh, lanjut Ngaliman, prediksi bahwa musim hujan akan mengalami kemajuan, dengan kemungkinan hujan sudah turun di Kabupaten Blora pada bulan Oktober, imbuh Ngaliman.

“Dengan adanya program asuransi ini, diharapkan petani dapat lebih tenang dalam menjalankan usaha pertanian mereka, meskipun menghadapi tantangan cuaca yang tidak menentu,” tandas Ngaliman.

Kudnadi Saputro