Pengantin sunat diarak dengan iringan tetabuhan terbangan atau sameer. Foto: Dok Chandra AN

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kawasan Kota Lama Semarang, sejak tanggal 5 September lalu, setiap harinya lebih ramai dibandfingkan hari biasa. Setiap sore dan malam hari, bahkan, ada pergelaran di panggung khusus Jalan Mpu Tantular, depan Gedung RNI di tepi Kali Semarang.

Ya, sejak tanggal 5 September sampai dengan 15 September mendatang memang berlangsung Festival Kota Lama ke-13. Festival berisi berbagai kegiatan seperti pentas seni budaya, diskusi buku, pergelaran Wayang on The Street, pentas Kagama Kolaborasi dari gending, tari, sampai big band, dan yang juga sangat menarik Festival Khoja Semarang.

Festival Khoja dipersembahkan oleh warga etnis Khoja yang tergabung dalam Komunitas Budaya Khoja Semarang (Khojas), dalam penampilan Kamis (12/9/2024).

Peserta mengenakan pakaian adat khas Khoja cenderung ke busana India seperti sari untuk perempuan dan kurta (mirip jubah tetapi ada belahannya) untuk kaum lelakinya. Tak hanya orang desa, anak-anak pun dilibatkan dalam festival ini.

Seni terbangan atau sameer beraksi di Festival Kota lama Semarang. Foto: Dok. Chandra AN

Dengan diiringi tabuhan sameer semacam rebana, mereka berarak menuju panggung. Setelah di panggung, para seniman bernyanyi bersama diiringi musik samer khas Khoja yang berasal dari Gujarat, di Kawasan anak Benua Asia, yaitu India.

Tak ayal, suasana kawasan Kota Lama di tepian Sungai Semarang dekat Jembatan Berok itu pun pecah. Ribuan penonton yang memadati bantaran Berok pun berjoget bersama para penampil.