UKSW Voice of Satya Wacana Christian University menggelar perayaan ulang tahunnya yang ke-30. Foto: UKSW

“Ingatlah bahwa paduan suara ini milik Tuhan yang dalam setiap prestasinya tidak pernah lepas dari karya tangan Tuhan,” katanya yang juga pernah tergabung dalam Voice of SWCU pada tahun 2008 hingga 2012 ini.

Perayaan ini sekaligus menjadi momen reuni akbar para alumni yang pernah terlibat dalam Voice of SWCU di tahun 1994-2018. Sebanyak kurang lebih 45 alumni yang berasal dari berbagai latar belakang etnis di Indonesia kembali dipertemukan dalam kehangatan kebersamaan dan sukses untuk kembali menyumbangkan suara merdunya sebagai bagian dari keluarga besar Voice of SWCU.

Berprestasi dan berkesan

Rasa bangga dan syukur atas peringatan 30 tahun Voice of SWCU, juga diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, S.Pd., M.Sc. Dalam sambutannya, ia mengibaratkan Voice of SWCU seperti embun yang membawa kesejukan bagi UKSW, serta bintang yang cahayanya terus bersinar untuk memberi berkat bagi universitas maupun orang lain melalui sumbangan suara emasnya selama ini.

“Voice of SWCU menyatukan semua perbedaan dan telah mempertahankan kilaunya dari generasi ke generasi, dengan telah banyak membawa nama baik UKSW ke kancah nasional dan internasional. Teruslah terbang tinggi dan membawa pujian bagi Tuhan,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, konduktor senior Voice of SWCU sejak 1994 sekaligus Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Drs. Agastya Rama Listya, M.S.M., Ph.D., menyampaikan komunitas tersebut sebagai bagian dari perjalanan hidupnya yang penuh kenangan menyenangkan. Tidak hanya bernyanyi dan bermusik, melalui Voice of SWCU ia mengaku juga mendapat nilai tambah lainnya seperti kemampuan leadership dan managerial.

Ketua panitia acara Ester Komalig, S.S.Mus juga menyatakan rasa syukurnya atas pelaksanaan acara. Momen ini ia sampaikan sebagai waktu berharga untuk mengobati rasa rindu dan mengingat kembali kenangan sebagai anggota Voice of SWCU. Dalam sambutannya yang penuh rasa terima kasih dan syukur ini, ia turut menyelipkan puisi yang kembali mengungkap sebagian dari kenangan haru para alumni.

“Voice of SWCU adalah tempat pertama kami membaca notasi angka

Tempat pertama kami untuk bisa berkompetisi di nasional dan internasional.

Laboratorium pertama kami untuk bisa menjadi pelatih paduan suara di kemudian hari

Tempat dimana kami menemukan saudara tak sedarah, senang dan menangis bersama tanpa memandang perbedaan suku

Tempat kami mengetahui arti dari bernyanyi yang tak hanya bernyanyi, tapi bernyanyi dengan hati mensyukuri.”

Ning S