blank
Amir Machmud (kanan), saat menyampaikan pandangannya dalam seminar yang digelar STIE Bank BPD Jateng, Kamis (4/7/2024). Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Sebuah tanda-tanda munculnya era digital, ternyata sudah diramalkan sejak 1993 lalu. Salah seorang yang mengungkapkan hal itu adalah, Rupert Murdoch, pemilik beberapa media kala itu, dalam sebuah pertemuan di Auckland, Selandia Baru.

”Saat itu diramalkan, keberadaan media mainstream akan menjadi “dinosaurus yang langka”, jika tidak diimbangi langkah-langkah yang tepat. Maka pekerja media diingatkan untuk terus melakukan reposisi dari sisi aktualitas,” kata Amir Machmud, Ketua PWI Jawa tengah.

Dosen jurnalistik dan penulis buku ini menyampaikan hal itu, dalam Seminar Dies Natalis 28 Tahun STIE Bank BPD Jateng. Seminar itu mengambil tema ‘Quo Vadis Kepemimpinan di Era Digital’, yang digelar di Auditorium H Panoet Harsono, Kampus STIE Bank BPD Jateng, Semarang, Kamis (4/7/2024).

BACA JUGA: UKM Promise USM Gelar Seminar Personal Branding dan Konten Kreator

Amir juga menyampaikan, di era digital seperti saat ini, media bisa menyajikan peristiwa secara realtime, tanpa harus menunggu keesokan harinya, seperti yang dialami koran atau media cetak. Media cetak jika tak melakukan reposisi aktualitas, pasti akan hilang.

”Pun demikian dalam konteks kepemimpinan, seorang pemimpin harus beradaptasi dengan era digital. Karena dunia digital sudah menjadi bagian manajemen sistem. Kemampuan adaptasi digital inilah, yang akan menentukan apakah seorang pemimpin mumpuni dalam profesi ataupun kontestasi,” tambahnya.

Menurut dia, melalui kemampuan dan pengetahuan di dunia digital, membuat seorang pemimpin memiliki sebuah pertahanan ketika terjadi problematika, atau munculnya kejahatan digital, seperti peretasan data.

BACA JUGA: Mahasiswa KKN Tematik II USM Sosialisasikan Penanggulangan Bencana

Dalam seminar yang dipandu dosen STIE Bank BPD Jateng, Untung Budiarso SH MH itu, selain Amir hadir pula Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dr H Abdul Fikri Faqih dan Bupati Pemalang Mansur Hidayat ST MLing.

Selain diikuti ratusan mahasiswa, hadir pula Ketua Yayasan Widjianto SE MM bersama jajarannya, dan Ketua STIE Bank BPD Jateng Prof Dr Taofik Hidajat SE MSi CRBC.

Sementara itu, Abdul Fikri Faqih menjelaskan, ada dua hal penting menghadapi era disrupsi, di mana teknologi mengubah semua lini. Yaitu mitigasi dan adaptasi. Untuk menghadapi era digital saat ini, sektor pendidikan memegang peran kunci.

BACA JUGA: Ini Alasan Gender Beda dengan Kodrat

”Jadi ibarat kita mau terbang menuju keberhasilan, landasan pacunya ya pendidikan. Dengan pendidikan, akan muncul SDM unggul, dan pemimpin bagus,” ujar politisi PKS asal Tegal itu.

Di bagian lain, Bupati Pemalang Mansur Hidayat berbagi pengalaman. Dia mengatakan, pemimpin yang baik adalah yang memiliki sense of belonging dan sense of reality, terhadap lingkungan sekitar. Salah satunya perkembangan teknologi digital.

”Dengan digitalisasi, di mana pun kita berada akan melakukan tugas-tugas administrasi. Misalnya ada disposisi, ya tinggal klik tanpa harus datang ke kantor. Digital mendorong kita melakukan perubahan-perubahan. Ada laporan misalnya jalan rusak, bisa dicarikan solusi secara cepat,” ungkapnya.

Riyan