blank
Radio USM Jaya bersama Satgas PPKS USM, saat mengadakan talkshow Kudengar, yang mengusung tema 'Kesetaraan Gender Bukan Kesetaraan Kodrat, pada Rabu (3/7/2024). Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Radio USM Jaya bersama Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Semarang (USM), mengadakan talkshow Kuliah Keadilan dan Kesetaraan Gender (Kudengar), yang mengusung tema ‘Kesetaraan Gender Bukan Kesetaraan Kodrat, pada Rabu (3/7/2024).

Talkshow yang dipandu penyiar Radio USM Jaya, Putri Sabila di Studio Radio USM Jaya Gedung N USM itu, menghadirkan narasumber Anggota Satgas PPKS USM, Nova Yuliani dan Putri Ayu Anggorowati.

Dalam paparannya, Putri menyampaikan, gender berbeda dengan kodrat. Kesetaraan gender adalah perempuan memiliki kedudukan dan hak yang sama dengan laki-laki.

BACA JUGA: Tekan Angka Pengangguran Lembaga Profesi Harus Transformatif

”Gender itu karakteristik laki-laki dan perempuan, yang dibentuk dan dibangun dalam lingkungan masyarakat. Kalau kodrat itu identitas yang sudah diberikan Tuhan sejak lahir, yang tidak bisa diubah. Kodratnya perempuan itu seperti menstruasi, mengandung, melahirkan, dan menyusui. Kodratnya laki-laki mempunyai sperma,” katanya.

Hal senada diungkapkan rekannya, Nova Yuliani. Menurutnya, banyak orang yang belum teredukasi terkait perbedaan gender dan kodrat.

”Sudah ada beberapa masyarakat yang peduli akan feminisme, kesetaraan gender. Namun meskipun begitu, lebih banyak yang belum peduli dan belum teredukasi,” jelasnya.

BACA JUGA: Kemenkumham Jateng Lakukan Pemantauan Pembangunan Zona Integritas di Rutan Kudus

Lebih lanjut, Nova mengungkapkan, ada beberapa perbedaan pandangan terhadap kesetaraan gender. Di negara maju yang telah mencapai terwujudnya kesetaraan gender, warganya dapat mengeksplor diri. Wanita dapat lebih bebas berpendapat, hingga menentukan pilihan.

Sementara di Indonesia masih dengan stereotype dan pelabelan. Salah satunya merendahkan posisi perempuan, yang berkembang di lingkungan masyarakat.

Menurutnya, untuk mencapai kesetaraan gender, dapat dimulai dengan langkah kecil. Salah satunya dari diri sendiri, harus berhenti memiliki pola pikir patriarki, serta dapat mendukung orang-orang, terutama wanita dalam mendapatkan hak-haknya.

”Kesetaraan gender bukan kesetaraan kodrat. Ada banyak tantangan dalam implementasi revolusi sosial kita. PPKS hadir untuk melindungi, mendampingi warga USM, dan tetap menegakkan hak-hak wanita, serta menjaga lingkungan bebas dari kekerasan seksual dan kejahatan gender,” ungkapnya.

Riyan