Kepala SMP N 1 Kebonarum Triyono, S.Pd., M.Pd, Leader GSM Klaten Ariyanto M.Toha, PIC sekolah Raka Bagus An Naafi. M.Pd

KLATEN (SUARABARU.ID) – Dalam rangka GSM Klaten Goes to School, leader Gerakan Sekolah Menyenangkan Klaten menyambangi SMP Negeri 1 Kebonarum Senin, 10 Juni 2024. Tujuannya  untuk berdiskusi lebih lanjut persiapan Gerakan Turun Sekolah Batch#2.

Bertempat di ruang kepala sekolah, Ariyanto Mohammad Toha, Raka Bagus An Naafi, M.Pd, dan Kepala SMP Negeri 1 Kebonarum Triyono, M.Pd berdiskusi secara intensif. “SMP Negeri 1 Kebonarum mendaftarkan 14 kelas sehingga perlu saya lakukan diskusi intensif berkaitan dengan persiapan GTS Batch#2,” ucap Toha sapaan leader GSM Klaten.

“Pada prinsipnya GSM tidak melarang mau berapa kelas, hanya saja sekolah yang mendaftarkan kelasnya lebih dari tiga kelas kami persilakan mengambil dua opsi. Opsi pertama bahwa tetap 14 kelas dengan pelaksanaan GTS Batch#3 tahun depan atau opsi kedua tetap ikut GTS Batch#2 tahun ini dengan 3 kelas saja,”terang Toha.

“Kami sangat berharap 14 kelas dapat diakomodir GSM di GTS Batch#2 ini, namun jika itu sudah menjadi sesuatu yang harus kita sepakati bersama maka kami memilih opsi kedua yaitu dengan tetap ikut GTS Bacth#2 tahun ini dengan tiga kelas saja,” ujar  Triyono Kepala SMP Negeri 1 Kebonarum.

“Tidak hanya GTS ya, kami berharap guru-guru kami mendapatkan secercah sharing pengetahuan mengenai GSM itu sendiri sehingga besar harapan saja agar ini menjadi sebuah pelita di kegelapan mengingat banyak sekali PR yang kami hadapi berkaitan dengan permasalahan siswa-siswi kami,”ungkap Triyono.

“Kami siap kapanpun dibutuhkan dalam rangka berkolaborasi bersama SMP Negeri 1 Kebonarum karena saya yakin dan percaya bahwa guru-guru di SMP Negeri 1 Kebonarum sebenarnya sudah meletakkan dasar-dasar berGSM selama menjadi guru hanya saja belum sadar bahwa mereka sebenarnya sudah berGSM sejak lama.”pungkas Toha.

Gerakan Turun Sekolah Batch#2 sendiri diikuti setidaknya 12 daerah, 169 sekolah, 399 kelas dengan estimasi mahasiswa yang bergabung 1.197 orang. Dan diketahui Klaten merupakan daerah yang jumlah peserta GTSnya melebihi target yang seharusnya 20 mencapai 38.

Mahasiswa membawakan pembelajaran berbasis dialog dengan tema kesadaran diri dan mengenali diri (SEL). Untuk interval tanggal antara 10 hingga 31 Juli sehingga sekolah memiliki fleksibilitas untuk menentukan pelaksanaan GTS tentu dengan membuka komunikasi bersama leader daerah dan koordinator mahasiswa juga.

Hadepe – Arsapa