blank
Ketua Umum Pengprov POBSI Jateng, Willyanto (kaos putih) dan Sekum KONI Jateng Ade Oesman (rompi merah), berfoto bersama tim Pelatda Sentralisasi cabor biliar, di Merdeka Pool, Pekalongan. Foto: dok/monevkoni

PEKALONGAN (SUARABARU.ID)– Ketua Umum Pengprov POBSI Jawa Tengah, Willyanto SE, menjanjikan cabang olahraga biliar minimal mendulang tiga medali emas di PON XXI/2024 di Aceh-Sumatera Utara, pada September mendatang.

Janji itu seperti yang disampaikannya, di sela-sela kunjungan Tim Monev KONI Jateng, di Merdeka Pool, Kota Pekalongan, tengah pekan lalu.

”Target kami minimal meraih tiga medali emas, sama seperti hasil di PON Papua 2021 lalu. Sebab, kalau melihat materi atlet kami, rasanya target itu tidak berlebihan. Target yang realistis,” ujar Willyanto, yang juga memastikan sebagian besar atlet Pelatda Sentralisasi cabor biliar, sudah pernah main di event PON.

BACA JUGA: Danur Rispriyanto Jabat Manajer Tim Futsal Siwo PWI Jateng

Hal senada juga dikatakan Kepala Pelatda Buntat, dan pelatih Purnomo Kosasih. Buntat melihat, peluang untuk mendulang tiga medali emas masih terbuka, kendati di babak kualifikasi PON lalu, cabor biliar hanya meraih dua medali emas.

”Target kami tetap tiga medali emas. Jika melihat semangat para atlet latihan di Pelatda Sentralisasi ini, kami optimitis hal itu akan tercapai,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Jateng, Achmad Ris Ediyanto yang melakukan Monev bersama Wakabid Binpres Rudy Tjahjanto menegaskan, kontribusi cabor biliar untuk Kontingen Jateng dari PON ke PON, tidak pernah mengecewakan.

BACA JUGA: Pemuda Pancasila Kebumen Deklarasi Dukung Arif-Rista di Pilkada 2024

Tercatat, sejak PON 2012 Riau sampai PON 2021 Papua, selalu mampu menyumbangkan medali emas. Bahkan di PON 2016 Jabar, cabor biliar meraih juara umum.

Untuk itu, di PON XXI/2024 Aceh-Sumut, KONI Jateng meminta secara tegas, cabor biliar minimal menyumbangkan tiga medali emas, atau seperti yang dilakukannya saat di PON 2021 Papua.

”Tidak ada ceritanya cabor biliar tidak berkontribusi medali emas untuk Kontingen Jateng,” ujar Ade Oesman, panggilan akrabnya.

BACA JUGA: Anggota BPKN RI Pastikan Timbangan Sesuai Harga Komoditas Pasar

Ditambahkan dia, hasil babak kualifikasi PON lalu memang mengecewakan. Namun, kekecewaan tidak boleh berlarut-larut. Menatap PON Aceh-Sumut yang kurang tiga bulan lagi, adalah keniscayaan.

”Pelatda Sentralisasi selain mematangkan soliditas tim, juga menyatukan misi bersama,” tambahnya.

Saat itu hadir tujuh atlet dari 10 atlet Pelatda Sentralisasi cabor biliar. Salah satu pebiliar andalan Jateng, Ricky Yang, tidak terlihat bersama teman-temannya. ”Kebetulan Ricky Yang sedang ada keperluan keluarga, yang tidak bisa ditinggalkan di Bogor,” ujar Buntat.

Tim Pelatda Sentralisasi Cabor Biliar Jateng
Atlet:
1. Ricky Yang
2. Yoni Rahmanto
3. Rizkha Affandy
4. Rico Dela Wijaya
5. Bambang S
6. Toan Fauzi
7. Sumarno
8. Ronaldo
9. Tan Kiong An
10. Vinda M
Kepala Pelatda: Buntat
Pelatih: Purnomo Kosasih

Riyan