blank
Ketua PCNU Banjarnegara Imam Hidayat (kiri), Ketua PCNU Kebumen Imam Satibi (tengah) dan Ketua PCNU Cilacap Imam Tobroni (kanan).(Foto:SB/Hms PCNU Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Ketua PWNU Jateng Gus Abdul Rozin Ghofar secar berkelakar menyampaikan nama Imam betul- betul sedang masyhur dikawasan Barlingmascakeb.

Pasalnya, tiga Ketua PCNU Kawasan Barlingmascakeb meliputi Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen memiliki kesamaan nama depan Imam.

Hal ini disampaikan Gus Rozin usai memberi sambutan Konfercab PCNU Purbalingga baru baru ini, tepatnya  2 Juni 2024. Seloroh Ketua PWNU Jateng ini pun menjadi keunikan dan mengundang perhatian khalayak.

Seperti diketahui, tiga Ketua PCNU tersebut meliputi Banyumas yang dipimpin Imam Hidayat, Imam Tobroni di Cilacap dan Ketua  PCNU Kebumen dijabat Imam Satibi.

Sementara itu pada silaturahni Ketua PCNU Barlingmascakep 9 Juni 2024 di Rumah Gus Ulil dengan nama lengkap Masykur Husni Ulil Archam, terpilih sebagai Ketua PCNU Purbalingga. Uniknya, tiga nama Imam mendapat perhatian karena ketiganya kebetulan alumni S1 UIN Saezu Purwokerto.

Dalam acara silaturahmi semua Ketua Tanfidziyah  PCNU Barlingmascakeb ingin bersama sama membangun kawasan Barlingmascakeb melalui kontribusi NU.

Menurut Imam Satibi yang juga rektur UMNU Kebumen, lima daerah di Barlingmascakeb memiliki banyak kesamaan budaya. Termasuk bahasa darah derah logat ngapak yang khas sebagai kekayaan budaya daerah.

Demikian pula kultur masyarakatnya banyak memiliki karakter yang sama dimana suka blaka suta atau terus terang dan apa adanya sehinags anat kental denga ikatan kekeluargaan.

Oleh karenanya sangat memungkinkan kawasan ini memiliki program-program yang sinergis. Demikian pula dengan tantangan daerah khususya mengatasi kemiskinan dibandingkan poros Pantura dan Solo Raya.

Penduduk yang padat pada kabupaten Barlingmascakeb membuat spirit dan komitmen bersama dalam memerankan NU untuk kemajuan kawasan.”Saya kira kekhasan kultur NU yang nasionalis, moderat dan toleran dipadu dengan sikap apa adanya menjadi  modal untuk kemajuan daerah,”tandas Imam Satibi.

Komper Wardopo