Puluhan warga Kudus keracunan massal usai menyantap nasi hajatan. foto: Ist

KUDUS (SUARABARU.ID) – Kepolisian Resor Kudus akan menyelidiki kasus keracunan massal makanan hajatan yang mengakibatkan 77 orang harus dirawat di Desa Bulungkulon, Kecamatan Jekulo. Selain memeriksa para saksi, polisi juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan guna pemeriksaan laboratorium sampel sisa makanan yang ada.

Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto melalui KBO Reskrim Jajang Wiwoko mengatakan anggotanya di lapangan sudah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi. Selain itu, polisi juga sudah mengambil semua sampel sisa makanan  yang ada.

“Sejumlah saksi sudah kami periksa, tapi karena banyak yang masih sakit tentu kami juga harus menunggu untuk pulih terlebih dahulu,”katanya, Rabu (15/5).

Sedangkan untuk sampel sisa makanan, polisi akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan guna melakukan pemeriksaan laboratorium. Selain sampel makanan, juga diambil sampel muntahan korban untuk memastikan penyebab pasti dari keracunan tersebut.

Disinggung mengenai dugaan adanya unsur kesengajaan, Jajang menilai hal tersebut kecil kemungkinan terjadi. Sebab, selain warga yang mendapatkan makanan, orang yang memasak pun juga ikut keracunan. Sehingga dimungkinkan bahwa keracunan tersebut bisa diakibatkan bahan bakunya, atau cara memasaknya.

“Untuk unsur kesengajaan, kecil kemungkinan, karena yang masak juga ikut keracunan. Tapi bagaimanapun kami tetap akan mendalaminya,”tandasnya.

Sebagaimana diketahui, sekitar 77 warga dari Desa Bulungkulon, Kudus keracunan massal setelah menyantap nasi berkat dari tetangga. Banyaknya warga keracunan makanan membuat puskesmas dan rumah sakit di wilayah Jekulo penuh hingga harus dilarikan ke rumah sakit lain.

Warga Desa Bulung Kulon, Kecamatan Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (14/5) sore, terus berdatangan di Rumah Sakit Nurus Syifa. Mayoritas warga tersebut mengeluhkan pusing, mual, muntah hingga membuat kondisi instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit tersebut penuh hingga dirawat di teras dan lorong rumah sakit.

Kondisi penuh pasien juga terjadi di Puskesmas Jekulo. Ruang IGD dan ruang perawatan penuh pasien hingga meminta pasien dibawa ke rumah sakit lain. Dua fasilitas kesehatan tersebut didatangi lebih dari 50 warga. Karena tidak mampu merawat, pasien disarankan dibawa ke layanan RSUD Loekmono Hadi Kudus.

Subakdi, salah seorang korban menceritakan, sebelumnya pada Senin (13/5) malam mendapat nasi berkat seusai mengikuti acara tahlilan orang meninggal dari tetangga.

“Yang pertama kali itu kan awalnya anak saya nomor dua, rencana kan rawat jalan terus dikasih obat, sampai rumah diminum, muntah lagi. Terus menyusul saya dan anak saya yang pertama. Ibunya kebetulan tidak ikut makan,” kata Subakdi.

Ali Bustomi