blank
PERIKSA - Petugas kesehatan tengah memeriksa kondisi kesehatan salah seorang pengungsi. (Foto: Dinkominfo Pemkot Pekalongan)

KOTA PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melalui tim medis Puskesmas Tirto memberikan pelayanan kesehatan gratis berupa pemeriksaan kondisi kesehatan dan pemberian obat gratis kepada para pengungsi banjir yang berada di lokasi pengungsian Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Kamis (14/3/2024). Terpantau ada 1 orang pengungsi lansia berjenis kelamin laki-laki harus dirujuk ke rumah sakit terdekat karena mengalami sakit muntaber dan demam.

Kepala Puskesmas Tirto, dr Dhina Maryani menjelaskan, Puskesmas Tirto diminta Dinkes untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada pengungsi terdampak banjir di Kota Pekalongan, salah satunya di Posko Pengungsi yang berada di Aula Kecamatan Pekalongan Barat. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan para pengungsi baik-baik saja sekaligus mencegah munculnya penyakit yang lebih parah yang timbul akibat bencana banjir.

“Kebanyakan yang dikeluhkan para pengungsi adalah sakit pusing dan mual. Setiap ada pengungsi, kami pasti turun langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi kesehatan para pengungsi baik-baik saja,” ucap dr Dhina.

Disebutkan dr Dhina, layanan kesehatan yang diberikan yakni pemeriksaan penyakit pasca banjir seperti batuk, pilek, nyeri kepala, gatal-gatal, pengecekan tensi, dan sebagainya. “Tim medis juga memberikan sejumlah vitamin dan obat-obatan sesuai keluhan para pengungsi,” ungkapnya.

Camat Pekalongan Barat, Sri Karyati menjelaskan, untuk pengungsi di Aula Kecamatan Pekalongan Barat per Kamis, 14 Maret 2024 pukul 10.00 WIB  ada 203 jiwa, sementara warga yang mengungsi di Masjid Al Ikhlas, Sidomulyo, Kelurahan Pasirkratonkramat Kecamatan Pekalongan Barat ada 150 jiwa. Jika pengungsi di dua titik tersebut semakin bertambah, maka pihak kecamatan sudah menyiapkan tambahan lokasi pengungsian di area SDN Tirto 03 yang lokasinya tak jauh dari Kantor Kecamatan Pekalongan Barat.

“Untuk yang mengungsi di Kecamatan Pekalongan Barat, mayoritas merupakan warga Kampung Baru, Kelurahan Tirto dan Kelurahan Pasirkratonkramat. Mereka mulai berdatangan mengungsi kesini sejak pukul 21.00. Untuk wilayah Pekalongan Barat, hampir semua kelurahan tergenang banjir,” tutur Karyati.

Karyati menegaskan, untuk pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi sudah dikoordinasikan dengan dinas terkait seperti Dinsos-P2KB untuk bantuan logistik makanan dan minuman, Dinas Kesehatan  untuk layanan kesehatan dan obat-obatan, BPBD untuk evakuasi dan tanggap bencana.

“Untuk pelayanan kesehatan gratis ini juga sudah diberikan oleh Puskesmas Tirto. Keluhan penyakit yang diderita sebagian lansia diantaranya demam, dan flu. Sementara, untuk balita mudah terkena masuk angin, mengingat semalem hujan kembali turun deras,” ujarnya.

Salah satu pengungsi warga Pasirkratonkramat, Triyatun (62 tahun) mengaku mulai mengungsi bersama suami dan anak-anaknya sejak semalam (13/3/2024) pukul 23.00 WIB. Ia bersama keluarganya terpaksa mengungsi ke Aula Kecamatan Pekalongan Barat karena di rumahnya terendam banjir dengan ketinggian sepusar orang dewasa.

“Untuk pelayanan pengungsi di sini sudah bagus, kalau mau minta atau butuh logistik apa langsung diberikan. Tadi juga sudah ada cek kesehatan dan pemberian obat-obatan sesuai keluhan pengungsi secara gratis. Selain itu, ada dropping air bersih juga dari BPBD. Alhamdulillah sangat membantu sekali,” pungkasnya.

Nur Muktiadi