Keterlibatan perempuan dalam kelompok menjadi pengungkit rantai ekonomi pada skala yang lebih luas.

Dana Desa untuk Program Kampung Iklim

Demi menyukseskan agenda penurunan emisi GRK melalui Proklim, maka diperlukan dukungan pendanaan dari pemerintah di tingkat desa. Salah satu anggaran yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung suksesnya Proklim adalah melalui dana desa (DD).

Dana desa selama ini lebih banyak dimanfaatkan untuk proyek-proyek infrasruktur yang dianggap mudah pengalokasian dan penganggarannya. Selain itu, anggaran ini juga porsinya relatif besar sehingga prosentase serapan anggarannya tinggi.

Temuan penelitian di Jawa Barat menunjukkan bahwa pada desa yang menjadi lokasi Proklim, dana desa telah dialokasikan untuk mendukung Proklim. Salah satunya dalam wujud pembangunan kebun bibit tanaman pertanian, bangunan konservasi air, pembangunan kolam ikan, dan beberapa bentuk alokasi lain yang mendukung Proklim.

Bantuan pendanaan ini memiliki manfaat yang besar dalam bentuk terjaganya kelestarian lingkungan dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat. Adanya kolam ikan tidak saja menjadi bangunan untuk konservasi air, namun juga menjadi sumber ekonomi warga dari budidaya ikan yang menjadi aset ekonomi penting dan memiliki dampak berkelanjutan.

Alokasi dana desa sebenarnya belum terlalu besar dalam mendukung Proklim. Meskipun demikian, manfaatnya jelas terasa baik bagi lingkungan maupun dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Masih kecilnya porsi anggaran dana desa tentu dipengaruhi oleh cara pandang yang sebagian besar masih konvensional tentang alokasi dana tersebut.

Oleh karena itu perlu dorongan yang simultan agar keberpihakan pendanaan untuk Proklim dapat lebih banyak dialokasikan, baik dari dana desa maupun dari sumber pendanaan lain yang masuk ke desa.

*Peneliti pada Pusat Riset Masyarakat dan Budaya, Badan Riset dan Inovasi Nasional