SEMARANG (SUARABARU.ID)– Direktur Pendidikan Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA) Semarang, dr Mohamad Arif SpPD mengatakan, pihaknya memberikan apresiasinya atas kolaborasi yang telah terjalin selama ini dengan beragam media massa.
”Kita sadar sepenuhnya, RSI Sultan Agung Semarang bisa maju dan berkembang, tidak lepas dari kolaborasi dengan rekan-rekan media,” kata dr Arif, disela acara Gathering Media RSISA, yang digelar di Semarang, Jumat (16/2/2024).
Disampaikan dia, dalam waktu dekat RSISA Semarang akan mengembangkan layanan Stem Cell. Stem Cell sendiri menurut dr Arif, merupakan sel induk yang belum memiliki takdir untuk menjadi sel-sel yang lebih spesifik.
BACA JUGA: Rincian Perolehan Kursi DPRD Kudus Berdasarkan Update Sementara Penghitungan KPU
Melalui layanan Stem Cell, pasien dengan organ tubuh yang terganggu, seperti sel yang ada pada nyeri sendi atau diabetes, akan dapat diperbaiki kembali.
”Prof Agung Putra sebagai Direktur Utama kami, adalah profesor kedokteran bidang layanan Stem Cell. Terkait hal ini, kita juga mengajukan diri sebagai rumah sakit dengan layanan Stem Cell yang resmi ke pengadilan kesehatan, agar kita bisa menjangkau lebih luas dalam layanan Stem Cell-nya,” jelas dr Arif.
Bantuk layanan lain yang juga akan dikembangkan yakni, Radioterapi. Layanan ini sangat kompleks, karena tidak semua rumah sakit memiliki. Salah satunya berkaitan dengan penggunaan energi nuklir.
BACA JUGA: Mahasiswa Magister Hukum USM Gelar Seminar Hukum Nasional, Hadirkan Kababinkum TNI
”Radioterapi merupakan salah satu tata laksana penanganan kanker. Dulu dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi, tetapi kini dapat dilakukan dengan penyinaran. Hasilnya, sel-sel kanker yang sudah berkembang, bisa menjadi hilang atau bahkan mengecil,” imbuhnya.
Terkait teknologi nuklir yang digunakan untuk peningkatan fasilitas kesehatan di RSISA, pihaknya menyatakan sudah memiliki beberapa tenaga ahli yang berkualitas tinggi.
”Karena menggunakan nuklir, tentu saja kita harus memiliki ahli. Alhamdulillah, kita memiliki Dokter Agung, sebagai spesialis radiasi onkologi. Saat ini kita juga sedang membangun bunker, untuk mencegah supaya radiasi tidak kemana-mana,” ungkap dr Arif lagi.
BACA JUGA: Geger Transaksi Suara untuk PSU Kota Tegal, Nilainya Fantastis
Disebutkan dia, dalam acara yang juga dihadiri Direktur Umum dan Keuangan RSISA, Hj Munadharoh SE MM serta Manajer Humas dan Kemitraan, Sri Wahyuningsih SS MM, pembangunan bunker itu nantinya bersamaan dengan pembangunan gedung baru. Selain itu, ada juga layanan Laser Hemoroid, bagi penderita wasir.
Sementara itu, Hj Munadharoh menyampaikan, RSISA senantiasa mencoba bertransformasi meningkatkan layanan kesehatan, dengan mengikuti perkembangan zaman. Melalui kepemimpinan Prof Agung Putra sebagai Direktur Utama, pihaknya meyakini akan ada angin segar untuk perkembangan RSISA.
”Kalau RSISA tidak bisa memberikan inovasi atau terobosan layanan lain, kita akan ketinggalan. Saat ini kita berupaya, bagaimana rumah sakit ini bertransformasi bisa menjadi rumah sakit yang diperhitungkan untuk kalangan middle up,” papar dia.
Wanita yang biasa disapa Bu Tituk ini juga mengungkapkan, pada awal tahun 2025 mendatang, RSISA akan membangun RS Tipe D, di wilayah Tlogosari, Semarang. ”ini akan menjadi feeder bagi RSI Sultan Agung Semarang, sehingga kemanfaatannya menjadi lebih luas lagi,” pungkasnya.
Riyan