JEPARA (SUARABARU.ID) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara di Desa Troso dalam rangka pengabdian masyarakat melaksanakan Workshop Blangkon Jepara dan Digital Marketing. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Troso, Fatayat Desa Troso, dan Jaringan Budaya untuk Perkembangan Jepara (Jungpara) di Gedung Muslimat NU Desa Troso. Jumat (02/02) pagi.
Diikuti peserta dari Fatayat Desa Troso yang berjumlah 15 orang, bertemakan Inovasi Blangkon Jepara dengan Pemanfaatan Limbah Kain Perca Tenun Troso dan Digitalisasi Marketing. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Petinggi Desa Troso Abdul Basir dan Dosen Pembimbing Lapangan Alex Yusron Al-Mufti.
Menurut Misyfa Nabeelah selaku koordinator kegiatan mengatakan tujuan dari workshop merupakan untuk meningkatkan skill menjahit dengan memanfaatkan limbah kain perca tenun Troso yang bernilai ekonomis dan kebudayaan.
Dia menambahkan, workshop ini mendatangkan dua pemateri yang pertama merupakan pengusaha kreatif dari Jaringan Budaya Perkembangan Jepara (Jungpara) Aminan Basyarie yang memberikan materi dan praktik langsung untuk pembuatan produk blangkon Jepara.
Materi yang kedua berupa sosialisasi digital marketing yang dipaparkan oleh mahasiswa KKN sendiri dengan menggunakan pemasaran secara online melalui media website yang tentunya menjadi wadah untuk penjualan produk guna meningkatkan mutu penjualan.
“Peserta sebanyak 15 orang sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti workshop ini mulai dari awal kegiatan sampai penutup,” ujarnya.
Selain itu, Aminan Basyarie tokoh pelopor produk blangkon Jepara mengaku pelatihan yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN memberikan nilai plus bagi peserta. Dia juga mengungkapkan dengan adanya kolaborasi KKN Unisnu Desa Troso juga Fatayat Desa Troso mampu memberikan sebuah langkah baru dan impian bagi Jungpara setelah 4 tahun lamanya.
Dengan munculnya produk budaya blangkon Jepara yang beradaptasi dari ikat kepala seragam tradisional dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) Jepara tentu memberikan bentuk ciri khas tersendiri bagi kota Jepara karena produk budaya itu bisa menjadi sebuah produk industri.
“UNISNU keren, bersyukur, dan berterimakasih pada tim KKN UNISNU Desa Troso yang telah memberi kesempatan untuk kerjasama bareng,” ungkapnya.
Siti Khodijah selaku peserta mengungkapkan tertarik mengikuti workshop karena bisa mendalami dalam hal pembuatan blangkon.
“InshaAllah nantinya dapat bermanfaat untuk Fatayat Desa Troso dan lebih-lebih dibuatkan website jual beli sudah sangat senang,” pungkas Siti.
Hadepe – WIR