blank
Harlah NU ke 101 NU mengusung tema “Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia”.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara menggelar peringatan Harlah NU yang ke- 101. Bertempat di Gedung PCNU Jepara, Minggu, (28/01/2024) acara yang dihadiri Rais Syuriah PCNU, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jepara, Pj. Bupati Jepara, Forkopimda serta Ketua Badan otonom (banom) NU ini mengusung tema “Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia”.

blank
Rais Syuriyah PCNU Jepara dan Pj. Bupati Jepara.

Dalam kesempatan itu, Ketua panitia harlah Nasrullah Huda mengatakan, kiprah keluarga besar NU sudah tidak dapat dipungkiri sebagai sebuah kekuatan dalam membangun kemaslahatan umat. Kader-kader NU akan selalu mensinergikan program pembangunan melalui kegiatan keagamaan.

Sementara itu, Rais Syuriah PCNU Jepara, KH. Hayatun Nufus, atau yang akrab disapa Mbah Yatun, mengatakan bahwa harlah NU yang ke 101 ini sebagai pengingat kebangkitan Nahdlatul Ulama. Melihat dari beberapa aspek, ia mencontohkan Muhammadiyah lebih unggul dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Maka untuk itulah NU Jepara patut berkaca dari hal-hal tersebut.

“Kita boleh saja kemarin belum punya apa-apa, inilah saatnya RSNU Jepara hadir untuk melayani ummat. Apalagi saat ini PBNU memiliki berbagai program yang memprioritaskan pendidikan dan kesehatan,” ungkap Mbah Yatun.

Sementara itu, Pj. Bupati Jepara H. Edy Supriyanta mengucapkan selamat atas harlah tersebut. Dengan usia ke-101, semakin menunjukkan kinerja dan eksistensi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Khususnya dalam memacu akselerasi pembangunan daerah guna terwujudnya kemajuan, kemandirian, serta kesejahteraan masyarakat.

“NU mengemban tugas berat dalam merawat keberlangsungan jagat dan membangun peradaban yang lebih moderat dan humanis dalam balutan spirit ahlussunah wal jamaah,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, peran serta kontribusi NU Jepara bagi pembangunan masyarakat Jepara sangat dibutuhkan.  Dia juga berpesan, agar para kader mampu menguasai teknologi sekaligus literasi digital.

“Penuhi ruang-ruang media sosial dengan literasi keagamaan, ilmu pengetahuan, pemahaman tentang ke-Indonesiaan, kebhinekaan, menebarkan rahmatan lil alamin serta membumikan hubbul watton minal iman sebagai amanat para tokoh NU,” tuturnya.

ua