blank

Oleh: Riza Nur Fajriyah, S.Pd

Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan untuk mempersiapkan generasi muda dalam mempersiapkan dan menghadapi perkembangan zaman di era global. Pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia.

Untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, seorang guru sering kali menemukan kesulitan dalam memberikan materi pembelajaran. Perkembangan teknologi ternyata berdampak pada bidang pendidikan. Teknologi dan internet dijadikan sebagai tumpuan dalam pergerakan konektivitas manusia, mesin, proses interaksi, serta kemajuan perkembangan sumber digital.

Perubahan yang terjadi pada abad 21 ini menyebabkan dunia pendidikan perlu menyiapkan potensi kreativitas, kemampuan, dan keahlian pendidik dalam beradaptasi dengan teknologi baru untuk digunakan pada proses pembelajaran. Selain itu, penting untuk menyiapkan pendidikan yang bisa menciptakan generasi yang kreatif, inovatif, serta kompetitif.

blank

Masalah yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan salah satunya terletak pada lemahnya proses pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajran, peserta didik lebih banyak belajar secara teoritis sehingga menimbulkan rasa bosan pada diri peserta didik.

Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang menarik dapat dapat menjadi rangsangan bagi peserta didik pada saat proses pembelajaran sehingga menumbuhkan minat peserta didik untuk mempelajari hal baru. Penggunaan media pembelajaran dalam penyampaian materi pelajaran akan memberikan motivasi terhadap peserta didik untuk lebih tertarik terhadap pelajaran yang akan disampaikan, penggunaan media pembelajaran akan menimbulkan kegairahan peserta didik selama penggunaannya tepat dan sesuai dengan topik yang disampaikan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan peserta didik kelas IV di SD Negeri 3 Karanggondang menyatakan bahwa minat belajar peserta didik masih rendah, hal ini dibuktikan juga dengan masih rendahnya persentase peserta didik yang mencapai nilai di atas ketuntasan minimal.

Karena itulah perlu dicari alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran yakni dengan memberikan stimulus yang tepat untuk diberikan kepada peserta didik. Media pembelajaran permainan Wordwall untuk dijadikan sebagai stimulus agar pembelajaran aktif dan kreatif sehingga dapat meningkatkan minat belajar peserta didik untuk memperoleh hasil belajar yang baik.

Menurut Sadikin dan Hamidah (2020), Wordwall adalah adalah game edukasi yang berbasis web yang digunakan untuk membuat game berbasis kuis yang menyenangkan. Pada Wordwall, pengajar bisa membuat berbagai jenis game edukasi denga tema yang bermacam- macam mulai dari quiz, match up, find the match dan lain-lain.

Game yang sudah dibuat, dapat dibagikan dan di share ke berbagai jenis platform seperti pada google clasroom, media sosial seperti Wa grup kelas, bisa disematkan di blog ataupun website, selain itu, dalam proses pengerjaanya bisa dikerjakan di laptop maupun smartphone, oleh karena itu, game edukasi ini, sangat cocok digunakan dalam pembelajaran.

Software ini berorientasi pada media pembelajaran online yang disesuaikan kelas dan gaya mengajar guru yang menawarkan pembuatan instrumen yang paling variatif. Permainan Wordwall ini ditujukan untuk menciptakan kegiatan pembelajaran interaktif yang dapat diakses tanpa terbatas waktu dan tempat, melalui perangkat teknologi yang memiliki jaringan internet, seperti; komputer, tablet, smartphone, dan sebagainya. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Wordwall dapat diakses oleh peserta didik secara individu atau melalui bimbingan guru secara bergiliran di kelas.

Dengan melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan media permainan Wordwall pembelajaran menjadi lebih menarik, sehingga peserta didik memiliki keinginan dan ketertarikan untuk memainkan media pembelajaran Wordwall ini. Hal ini terbukti dari hasil penilaian yang dilakukan setelah menggunakan permainan Wordwall, terjadi peningkatan capaian pembelajaran dengan persentasi ketuntasan pengerjaan soal yang dilakukan mencapai 96%, artinya hanya ada 1 peserta didik dari 27 peserta didik yang tidak tuntas.

Selain itu, peserta didik menjadi lebih aktif selama kegiatan diskusi dan menjadi lebih bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya. Pada akhirnya, dengan menggunakan metode belajar bermain seperti ini, dapat membuat kemampuan peserta didik dalam memahami materi meningkat dan hasil belajar peserta didik juga ikut meningkat.

Penulis adalah Guru SD Negeri 3 Karanggondang