blank

Oleh : Sri Sugiarti, S.Pd

Tahap perkembangan kognitif anak  pada usia 7-11 tahun menurut teori Piget berada pada tahap operasional konkret. Ini menandakan bahwa usia anak sekolah dasar sudah dapat memecahkan masalah secara logis namun belum bisa diajak berpikir secara abstrak.

Untuk itu penggunaan media pembelajaran sangatlah penting dalam peroses belajar mengajar di kelas. Dengan penggunaan media belajar dapat membantu pemahaman peserta didik terhadap suatu materi terutama materi yang dianggap sulit.

Materi yang dianggap sulit oleh siswa salah satunya adalah materi perkalian pada pelajaran matematika. Saat ini banyak siswa yang tidak hafal perkalian karena kurang memahami konsep perkalian, sehingga ketika peserta didik dihadapkan dengan persoalan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari mereka merasa kesulitan. Perkalian merupakan dasar dari semua materi yang ada di pelajaran matematika, mulai dari operasi bilangan, keliling, luas dan voleme sampai pengolahan data.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dalam proses pembelajarannya membutuhkan tingkat pemahaman yang tinggi dan bukan hanya sekedar hafalan. Menurut Suherman dkk (2001: 2) matematika mempelajari tentang pola keteraturan dan strukur yang terorganisasikan. Pembelajaran matematika memerlukan ketekunan dan keuletan, sehingga matematika dianggap sebagian siswa sebagai mata pelajaran yang membosankan dan begitu rumit, bahkan menakutkan. Salah satu kendala yang dirasakan oleh siswa biasanya adalah kesulitan dalam membuat tugas, karena siswa kurang paham tentang materi yang sudah diberikan oleh gurunya

Banyak permasalahan yang dihadapi oleh guru ketika mengajarkan perkalian diantaranya sulitnya siswa dalam menghafal perkalian dan belum memahami konsep hitung perkalian. Hal ini menyebabkan rasa kurang nyaman dalam belajar yang berujung tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Permasalahan ini juga dialami oleh siswa SD Negeri 1 Gemiring Lor Kecamatan Nalumsari fase B atau kelas IV.

Permasalahan utama yang dihadapi oleh peserta didik di SD Negeri 1 Gemiring Lor ini adalah tidak dapat mengoperasikan perkalian, padahal perkalian merupakan dasar dari matematika untuk Pendidikan selanjutnya dan sangat penting bagi kehidupan sehari-hari, maka guru membuat suatu media Talintar untuk menunjang pembelajaran

Rendahnya nilai bahkan ada siswa SD yang sama sekali tidak memahami perkalian merupakan alasan menggunakan Media Tabel Perkalian Pintar, diharapkan dengan adanya media ini, siswa SD dapat dengan mudah memahami dan menghafal perkalian. penggunaan media ini disesuikan dengan karakteristik dan materi yang ada. Harapan dari penggunaan media Talintar ini dapat meningkatkan hasil belajar matematikamateri perkalian  pada  siswa fase B atau kelas IV SD Negeri 1 Gemiring Lor .

Penggunaan Media Talintar

Talintar ini merupakan tabel perkalian yang memudahkan siswa menghafal perkalian, dengan teknik dan metode yang sangat mudah, dan pewarnaan yang menarik, akan menarik perhatian siswa. Tabel Perkalian Pintar (Talintar) adalah media pembelajaran yang berbentuk tabel yang terbuat dari papan atau gabus. Talintar merupakan alternatif lain dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep perkalian selain teknik bersusun pendek dan teknik bersusun panjang.

Talintar bertujuan untuk memudahkan siswa dalam melakukan pengoperasian perkalian. Peranan pokok dari alat peraga Talintar dalam pengajaran adalah kemampuannya dalam menciptakan minat para siswa. Dalam penggunaan alat peraga Talintar, guru harus bisa membimbing siswa dalam penggunakan alat peraga tersebut. Sehingga dengan melalui bimbingan guru, Talintar dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat belajar siswa dan memudahkan siswa dalam pengoperasian perkalian.

Bilangan  dalam media ini di tulis dengan menggunakan kertas warna warni sehingga dapat menimbulkan minat untuk mencoba menggunakan media tersebut. Selain itu dengan warna kertas yang digunakan siswa lebih mudah mengingat bilangan perkalian dan hasilnya. Dengan penggunaan media ini peserta didik diharapkan mampu menunjukkan  penerapan pengunaan operasi perkalian bilangan 2 angka menggunakan metode matematika yang tepat dalam menyelesaikan masalah sehari – hari yang berkaitan dengan perkalian.

Materi perkalian berkaitan langsung dengan persoalan dalam kehidupan nyata, untuk itu dalam pembelajaran ini, guru menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, agar peserta didik memiliki kemampuan dalam berpikir kritis untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu peserta didik akan dilatih untuk memiliki keterampilan berelasinya dengan cara belajar bersama kelompoknya. Pada saat belajar dengan kelompoknya, peserta didik akan memunculkan ide serta gagasan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kelompoknya.

Untuk membuat media Tabel Perkalian Pintar (Talintar), kalian harus menyiapkan alat dan bahan seperti kertas HVS, Kertas Manila, Kardus, Kertas Origami, Spidol, Lem Kertas, Double tape, Pensil. Jika sudah menyiapkan alat dan bahan tersebut, Langkah selanjutnya pembuatan media Talintar seperti berikut:1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2)Lapisi kardus dengan kertas HVS lalu tempelkan dengan double tape. 3) Gambar tabel berbentuk kotak-kotak dengan pensil. 3) Gunting kertas manila berwarna secara tipis-tipis untuk melapisi gambar tabel yang terbuat dari pensil agar semakin jelas.4) Tempelkan hasil guntingan kertas manila dengan lem ke gambar tabel yang terbuat dari pensil tersebut. 5) Gunting kertas manila berwarna hitam secara tipis-tipis untuk membuat huruf X dan diagonal-diagonal. 6)Tempelkan hasil guntingan kertas manila berwarna hitam 7) Lipat beberapa kertas origami menjadi beberapa bagian lalu gunting. 8) Tempelkan potongan kertas origami tersebut di atas tabel dengan lem. 9)Tambahkan judul di potongan kertas origami tersebut dengan spidol hitam.10) Tulis angka-angka 0-9 di potongan kertas origami tersebut. 11) Tempelkan potongan kertas origami yang sudah ditulis dengan angka-angka yang dibutuhkan (sesuai dengan soal) ke tabel perkalian pintar tersebut.

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media Tabel Perkalian Pintar (Talintar) yaitu :1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang. 2) Tiap anggota dari masing-masing kelompok diberi nomor. 3) Guru memberikan media pembelajaran berupa tabel perkalian pintar kepada setiap kelompok. 4) Guru memberi lembar kerja siswa yang berisi 1 soal yang berbeda kepada setiap kelompok. 5) Setiap kelompok diminta untuk menghitung hasil perkalian menggunakan media pembelajaran tabel perkalian pintar. 6) Siswa diberi waktu berfikir dan bekerja dalam kelompok. 7) Setiap siswa saling memberi pendapat dalam kelompok. 8) Guru berkeliling kelas membimbing siswa saat bekerja kelompok. 9) Kelompok menentukan jawaban dari hasil diskusi. 10) Guru memanggil nomor siswa untuk memberi jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan. 11) Guru memberi apresiasi kepada anggota kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan dengan baik.

Setelah melaksanakan pembelajaran matematika materi perkalian dengan menggunakan media Tabel Perkalian Pintar hasil belajar siswa  menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Bukan hanya kemampuan kognitifnya saja yang mengalami peningkatan, minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika pada materi perkalian juga menunjukkan progres yang sangat baik. Pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar. Dengan menggunakan media Talintar peserta didik memiliki pengalaman belajar yang lebih bermakna.

Penulis adalah guru SD Negeri 1 Gemiring Lor