Kita mulai sekarang
Menjadi narasumber pertama, Mochamad Nalendra memaparkan materi bertajuk “Integrated Marketing Communication Strategies for Sustainable Tourism”. Narasumber yang memperoleh gelar Master of International Sustainable Tourism Management dari Monash University, Australia ini menekankan kampanye gerakan “Kita Mulai Sekarang” yang diluncurkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kampanye ini menggerakkan wisatawan untuk terlibat menjaga lingkungan. “Pesan kuncinya adalah mulai dari diri sendiri, dan mulai dari hal kecil,” katanya.
Di hadapan puluhan peserta yang hadir secara luring maupun daring ini, Mochamad Nalendra menyebut bahwa saat ini pariwisata global sedang beralih ke arah keberlanjutan. Namun demikian, wisatawan memainkan peran penting dalam menjadikan destinasi pariwisata lebih berkelanjutan.
“Dalam hal inilah IMC diperlukan untuk mendesak pemangku kepentingan agar lebih bertanggung jawab. Bukan sekedar mempromosikan destinasi tapi mengedukasi wisatawan merupakan hal yang penting,” tandasnya.
Dalam sesi berikutnya, Dr. Sharina Osman memaparkan materinya bertajuk “Understanding Integrated Marketing Communication (IMC) and the Sustainable Tourism Market”. Dalam kesempatan ini, ia mengupas perbandingan mengenai pariwisata yang bertanggung jawab dan pariwisata berkelanjutan, sentimen dan pasar pariwisata berkelanjutan, serta peran kita sebagai orang yang bertanggung jawab.
Ia juga mencontohkan sikap-sikap yang merupakan bukti dari menjadi wisatawan yang bertanggung jawab, diantaranya, tidak membeli souvenir dari hewan, menjaga kebersihan destinasi wisata, tidak menyentuh karang, mengurangi penggunaan air dan plastik, berbelanja produk lokal, melakukan wisata ke area alami dengan tujuan melestarikan hidup dan kesejahteraan penduduk setempat, dan lainnya.
Menjadi sesi penutup seminar, Dr. Shamiso Nyajeka Mahohoma membawakan materi bertajuk “Strategies for Sustainable Tourism Destination Management”. Selain dihadiri oleh dosen dan mahasiswa FId, seminar internasional dihadiri oleh sejumlah mahasiswa dari fakultas lainnya, juga peserta dari Kamboja dan Malaysia.
Ning S