Pemkab Wonosobo meraih 18 penghargaan kampung iklim dari Kementerian LHK RI. Foto : SB/dok Diskominfo

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Pemkab Wonosobo mendapatkan 18 penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI di Gedung Manggala Wanabakti KLHK Jakarta.

Penghargaan tersebut, meliputi piagam Apresiasi Pembinaan ProKlim kepada Bupati Wonosobo, tropi Proklim Lestari 2023 kepada Desa Kalimendong Leksono dan tropi Proklim Utama 2023 Desa Gondang Watumalang dan 15 Piagam Proklim Utama untuk Dusun, Desa, Kelurahan dan RW di Wonosobo.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya menyampaikan penganugrahan Proklim 2023 sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada pemerintah daerah yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan Proklim.

“Program Kampung Iklim (Proklim) merupakan kegiatan yang memadukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada tingkat tapak dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat dan berbagai pihak,” ujarnya.

Program Proklim merupakan kegiatan yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi dan lembaga non-pemerintah. Semua pihak yang terlibat dalam program Proklim bergerak bersama demi memujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

Sementara itu, atas capaian ini Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menegaskan, bahwa upaya pengendalian perubahan iklim di Kabupaten Wonosobo terus digalakkan dengan melibatkan berbagai pihak, mengingat urusan lingkungan bukan hanya permasalahan personal, tetapi tanggungjawab bersama.

“Sungguh membagakan, ada 18 penggiat lingkungan di Wonosobo mendapat penghargaan Proklim. Ini merupakan capaian kita bersama, kami sangat mengapresiasi proses perjuangan teman-teman, semoga apa yang telah diraih bisa terus ditingkatkan,” ungkapnya.

Menurut Afif diperlukan partisipasi semua pihak untuk pengendalian perubahan iklim. Maka Wonosobo senantiasa berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, dengan melakukan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.

Jaga Lingkungan

Pemkab Wonosobo terus menggenjot program kampung iklim dari Kementerian LHK RI. Foto : SB/dok Diskominfo

“RW, Desa dan Kelurahan yang mendapat penghargaan ProKlim harus terus bertambah. Dan tentunya bukan bukan hanya sekadar mendapat penghargaan. Tetapi tujuan utamanya untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Wonosobo Endang Lisdiyaningsih menambahkan, pemerintah setempat terus mendorong agar semua Desa/Dusun/Kelurahan mampu menjadi kampung iklim.

Sebab dari pengalaman sebelumnya, lingkungan yang sudah memperoleh predikat Kampung Iklim memiliki semangat luar biasa dalam mewujudkan adaptasi mitigasi iklim di wilayahnya.

Dikatakan Endang, Dusun atau Desa di Wonosobo yang telah meraih penghargaan, bisa menjadi model dan percontohan untuk desa-desa lain.

“Capaian ini tentu tidak lepas dari suport dari jajaran pemerintah atas upaya perlindungan lingkungan daerah Wonosobo, khususnya pada fungsi konservasi pada DAS Hulu, yang menjadi indikator target capaian pembangunan lingkungan,” sebutnya.

Proklim, lanjut dia, merupakan kawasan Desa/Kelurahan dan dusun yang terbiasa dalam kesehariannya beradaptasi dan mitigasi terhadap lingkungan.

Dijelaskan Endang, Desa Kalimendong Leksono, dua tahun berturut-turut di 2022 dan 2023 mendapatkan penghargaan Trophy Proklim Lestari. Karena dengan posisi Wonosobo yang merupakan daerah tangkapan air bagi kelestarian sumberdaya air daerah di bawahnya.

“Lingkungan terjaga ekonomi lestari dan meningkat, maka Kita perlu bersama bertanggungjawab mewariskan bumi ini pada anak cucu dengan kondisi kualitas yang sama bahkan lebih baik, salam lestari,” tutup Endang.

Muharno Zarka