Santri Ponpes Al-Madani Gunungpati berkeliling desa dalam karnaval peringati Hari Santri Nasional (HSN), Minggu (22/10/2023). Foto: Diaz Aza

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Ratusan santri dari Pondok Pesantren Al-Madani Gunungpati, Kota Semarang punya cara unik untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2023, Minggu 22 Oktober 2023.

Kegembiraan momen HSN 2023 nahkan dirayakan dengan berkreasi, salah satunya mengutak-atik plastik kresek dan bahan bekas seperti koran bekas menjadi busana gaun yang indah.

Ratusan santri Al-Madani memulai kegiatan dengan upacara, tampak mengenakan gaun cantik yang terbuat dari kantong kresek plastik dan kertas koran, serta busana yang lain

Kreasi santri itu seperti mengreasikan gaun pengantin berwarna hitam dan putih polos. Busana itu lantas dipadukan dengan motif aksesoris berbentuk bunga-bunga cantik, begitulah aksi dari para santriwati Ponpes Al-Madani.

Bermacam busana dibuat para santri dengan memanfaatkan saduran sampah plastik dan kertas yang dipercantik dengan manik-manik. Para santri putra juga tak jadi penonton saja, lalu berkreasi dengan cara mereka.

Ada tim yang membuat senapan dari bambu dan di cat warna hitam, serta panah dan juga keranda. Para santri lantas melakukan pawai dala karnaval dengan keliling Desa Branjang yang tak jauh dari pesantren.

“Kreasi dan penampilan para santri dan santriwati menarik perhatian warga. Warga sangat antusias sekali dengan karnaval peringatan Hari Santri Nasional 2023 ini,” ujar Guru Al-Madani Gunungpati Semarang, Indy Luthfiatun Nasihah, Minggu (22/10/2023).

Dijelaskan sekira 250 santri ikut berkreasi dengan menggunakan alat dan bahan seperti plastik dan kertas sekitar 40 persen.

Selain itu selebihnya menggunakan kostum yang mereka buat sendiri dari kain jarik/jarit. “Mereka berkreasi tentunya dari ide mereka sendiri, yang mana selain minim budget mereka juga bisa memanfaatkan bahan bekas yang sudah tidak terpakai,” kata dia.

Di samping itu, kata Indy, selain memanfaatkan barang-barang bekas dan minim dana, mereka bisa memberi warna baru dalam dunia fesyen ala Santri.

“Hal ini menunjukkan bahwasanya santri juga bisa mengikuti tren masa kini dengan membawakan gaya ala mereka sendiri,” ujarnya.

Para santri disebut hanya sekitar sepekan dalam mempersiapkan karnaval tersebut. Dengan semangat yang menggelora, persiapan mepet bisa diselesaikan dengan baik.

Dalam karnaval itu, masyarakat desa sekitar juga antusias dalam menyaksikannya. “Warga sekitar sangat antusias menyaksikan karnaval yang digelar oleh para santri Ponpes Al-Madani Gunungpati Semarang,” kata dia.

Diaz Aza