BLORA (SUARABARU.ID) – Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengatakan, pembangunan Bendung Gerak Karangnongko diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian di Blora dan Bojonegoro melalui sektor pertanian. Di sekitar bendungan rencananya akan dikembangkan sektor agrobisnis secara produktif dan berkelanjutan yang melibatkan masyarakat setempat.
“Inti dari kemakmuran adalah air dan konektivitas. Jadi konsep kami, ada air, ada konektivitas, dan ada industri yang mengambil dari produk para petani. Jadi itu yang kita harapkan mengangkat kemakmuran di sini,” kata Pratikno.
Di acara yang dihadiri juga oleh Pejabat (Pj) Bupati Bojonegoro, Adriyanto bersama Forkopimda dan sejumlah Kepala desa di masing masing wilayah, Bupati Blora H. Arief Rohman menyatakan bahwa kedepan Bendung Gerak Karangnongko diharapkan bisa mencegah kekeringan wilayah Blora Selatan.
Selain fungsi lain, seperti irigasi pertanian, pemenuhan kebutuhan air bersih, dan pariwisata. Dikatakan, selain gerbang dari Bojonegoro, nantinya juga akan dibangun gerbang bendungan dari sisi Kabupaten Blora.
“Pembangunan akan dimulai dari wilayah Bojonegoro terlebih dahulu karena disisi Timur Bengawan Solo tidak banyak pemukiman, mayoritas hutan dan lahan kosong, lahannya sudah siap. Sedangkan wilayah Blora, sisi Barat Bengawan Solo menunggu kepastian relokasi pemukiman warga yang akan kita upayakan konsultasi bersama ke Kementerian tersebut,” ungkap Bupati Blora.
Untuk diketahui, percepatan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko dilakukan untuk menambah jumlah tampungan air dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan air, khususnya di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Adanya suplai air dari bendungan ini mampu meningkatkan ketahanan pangan Indonesia. Sedangkan debit airnya sebelah kiri sebesar 2,85 m3/detik dan sebelah kanan sebesar 7,90 m3/detik.
Suplai air irigasi Bendungan Karangnongko diharapkan juga mampu sampai ke kawasan Solo Valley Werken (62.000 hektare). Selain itu, keberadaan Bendungan Gerak Karangnongko nantinya juga membawahi tiga bendung gerak lain yang meliputi Bendung Gerak Bojonegoro, Bendung Gerak Babat dan Bendung Gerak Sembayat.
Kudnadi Saputro