JAKARTA (SUARABARU.ID)– Kelompok Tani Wanita (KTW) Dsafa di RW 7 Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, sukses mengembangkan hasil pertanian mereka yang ada di gang-gang sempit dan lahan kosong sekitar rumah.
Mereka berhasil menanam aneka sayuran, buah, hingga budidaya ikan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan beberapa produk berhasil dijual ke pasaran, hingga meningkatkan ekonomi warga.
Kabar suksesnya warga Kembangan melakukan urban farming itu, sampai juga ke telinga Bakal Calon Presiden (Bacapres) RI 2024, Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah Periode 2013-2023 itu, yang saat ini berada di Jakarta, langsung mengunjungi tempat itu, Sabtu (7/10/2023).
BACA JUGA: Pj Bupati Kudus Terima Penghargaan dari Wapres
Dan benar saja, saat Ganjar tiba, dia langsung disambut dengan aneka macam sayuran yang ditanam warga, di gang-gang sempit pinggir jalan. Sayuran itu berjajar rapi, dan terlihat segar dan tumbuh dengan subur.
”Ini kami mulai sejak 2017 Pak Ganjar. Jadi dulu kami ingin membuat setiap gang ini hijau, dengan menanam aneka macam sayuran. Ternyata hasilnya sangat bagus, dan mampu mencukupi kebutuhan warga. Jadi program ini berlanjut sampai sekarang,” kata Wandi, salah satu warga sekaligus penanggungjawab KTW Dsafa.
Melihat hasil yang menjanjikan itu, warga juga menanfaatkan lahan kosong yang ada di belakang perkampungan. Lahan yang dulunya tempat pembuangan sampah dan dipenuhi semak belukar itu, kini disulap menjadi Agro Edu Wisata yang menghasilkan.
BACA JUGA: Hanya Transformasi Sikap Profesional-kah yang Didapat Arhan di Jepang?
”Kami menanam anggur, jeruk, durian dan aneka sayuran, seperti kangkung, selada, pokcoy, cabai, tomat, seledri dan lainnya. Kami juga budidaya ikan lele dan mujahir yang sudah berkali-kali panen pak,” timpal Khusnul Khotimah, salah satu anggota KWT Dsafa Kembangan.
Ganjar juga diajak menuju lokasi Edu Agro Wisata yang dimaksud. Dan benar saja, aneka macam buah dan sayur tumbuh subur di sana. Ganjar sempat diajak memanen buah anggur, dan menanam cabai oleh para petani Ibu Kota itu.
”Tidak hanya kami konsumsi sendiri pak, banyak produk yang kami hasilkan bisa kami olah dan jual ke pasaran. Seperti keripik kangkung, keripik selada, teh bunga telang, abon lele dan lainnya,” jelas Khusnul lagi.
BACA JUGA: Hanya Transformasi Sikap Profesional-kah yang Didapat Arhan di Jepang?
Ganjar pun tak henti-hentinya tersenyum bangga, dengan semangat ibu-ibu KTW Dsafa Kembangan itu. Menurutnya, apa yang dilakukan mereka, adalah wujud nyata program kedaulatan pangan.
”Ini contoh menarik, warga kota memanfaatkan gang sempit dan lahan kosong untuk bercocok tanam, dan hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ada anak-anak muda yang terlibat, sebingga ini tidak hanya jadi tempat bercocok tanam, tapi juga jadi tempat Edu Agro Wisata yang menarik. Banyak orang piknik ke sini,” ucapnya.
Ditegaskan dia, sebenarnya setiap keluarga bisa berdaulat dari sisi pangan. Mereka tidak harus tergantung dengan orang lain, karena bisa menanam sendiri dan memiliki ketahanan pangan secara mandiri.
”Misalnya ketika harga cabai naik, mereka bisa tanam sendiri. Sayuran mahal bisa petik sendiri di pekarangan. Bahkan tak hanya untuk konsumsi sendiri, ini bisa dijual sehingga menambah nilai ekonomi,” jelasnya.
Riyan