JEPARA (SUARABARU.ID)- Masalah Lansia dan Orang dengan HIV/Aids (ODHA) masih menjadi persoalan yang harus cepat ditangani, dua kasus yang terjadi di Desa Bumiharjo dan Desa Damarwulan kecamatan Keling kabupaten Jepara adalah kejadian nyata yang harus segera di tindak lanjuti.
Camat Keling Lulut Andi Ariyanto saat ditemui di kantor nya mengatakan pihaknya selalu koordinasi lintas sektoral (Kecamatan, Pemdes, Puskesmas Keling, bidan desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas) untuk selalu pro aktif melaksanakan pendampingan masalah sosial dan Kesehatan masyarakat.
“Ada dua permasalahan muncul di desa Bumiharjo dan Desa Damarwulan kecamatan Keling, saat ini kita upayakan penanganan secara maksimal.” Kata lulut.
“Pantauan kami di lokasi ada seorang lansia yang belum di ketahui identitasnya umur sekitar 70 tahun, sementara tinggal di tempat bapak Ahmadi, dukuh Sumberejo RT 01 RW 04 Desa Bumiharjo Kecamatan Keling”, sambung Lulut.
Sementara itu, menurut keterangan Ahmadi, lansia yang tinggal di rumahnya adalah pendatang yang hidup sebatang kara. “Dia menempati rumah kosong dekat rumah saya, tinggal tanpa identitas kurang lebih 5 tahunan.” Ucap Ahmadi.
“Sempat juga jatuh dan mengalami sakit, diduga stroke dan di bawa ke Rumah Sakit oleh Warga, namun karena tidak memiliki identitas dan biaya, beliau dibawa pulang kembali.” Imbuh Ahmadi.
Terkait dengan kondisi lansia tersebut, Lulut menambahkan saat ini pihak pemerintah tingkat kecamatan sedang mengupayakan identitas baru dengan nama Abdullah (70), hasil Biometrik hasilnya Nihil (tidak temukan identitas asli nya).
“Kami lakukan segera tindakan pemeriksaan kesehatan di puskesmas Keling sebelum dikembalikan.” imbuh lulut.
Masalah kedua yaitu kasus adanya orang yang diduga ODHA di desa Damarwulan, inisial M (54) warga dukuh Mentaos RT 01 RW 04 ada dugaan M terkena B20 dan dijauhi oleh tetangga sekitar.
Lulut membeberkan M datang dari Surabaya dalam keadaan sakit dengan bau yang menyengat di bagian bawah tubuhnya. M (54) pulang ke Damarwulan tempat Ibunya setelah tinggal sebelumnya di Surabaya, di Surabaya sudah pernah tiga kali melaksanakan terapi dan akhirnya dikembalikan ke Damarwulan karena kehabisan biaya.
Lanjutnya, tim dari Pukesmas Keling datang melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut, ulkus kanker (luka terbuka), px laboratorium di puskesmas, hasilnya hanya siphylis reaktif, HIV & Hepatitis Non Reaktif bukan ODHA dan harus segera dibantu kesembuhannya.
Lulut berharap warga Keling untuk selalu peduli dengan lingkungan sosial dan Kesehatan masyarakat. “Kami akan membantu semaksimal mungkin walaupun keterbatasan biaya juga kami alami”, pungkasnya.
ua/avit