blank
Warga sedang berdiksui tentang bagaimana memotret. Foto: Dok: Prodi Fotografi ISI Surakarta

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Program Studi Fotografi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menjalin kerja sama dengan Komunitas Dalem Pasinaon untuk mengadakan pelatihan fotografi di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tiga dosen ISI Surakarta, yaitu Risky Chairani Putri, S.Hum., M.A., Unik Dian Cahyawati, M.A.,  Adi Putra S. Wardhana, M.Sos, dan mahasiswa fotografi.

Dalam rilis yang diterima suarabaru.id, Minggu 17 September 2023 disebut, tim ini mengikutsertakan empat orang mahasiswa dari Prodi Fotografi yang sudah memiliki pengalaman sebagai mentor fotografi di berbagai acara, yaitu Nasywa Rizqi Ananda, Asma’ Azizah, Eva Aulia Citra, dan Ramadhanty Armelia.

Pelatihan fotografi dibuka oleh Kepala Desa Tunggur Kecamatan Slogohimo, Sriyanto dan diikuti oleh 30-an peserta yang terdiri dari pelajar, guru, remaja, dan masyarakat desa. Para peserta terlihat antusias selama mengikuti sesi pelatihan.

Mereka umumnya masih asing dengan dalam menggunakan teknik-teknik fotografi. Pelatihan ini menjadi kesempatan berharga bagi peserta untuk menggunakan kamera DSLR. Pemateri dan pendamping juga melatih peserta untuk menggunakan smartphone sebagai media fotografi yang mudah diakses.

blank
Warga sedang beraksi praktik memtret objek. Foto: Prodi Fotografi ISI Surakarta

Ketua Dalem Pasinaon Dhiya Restu Putra mengapresiasi terlaksananya kegiatan pelatihan fotografi karena sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki desa. Harapannya, kegiatan ini dapat memiliki keberlanjutan sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara luas.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara, Risky Chairani Putri, S.Hum, M.A. mengemukakan pentingnya pelatihan fotografi untuk meningkatkan softskill masyarakat sekaligus pemajuan seni dan budaya daerah.

Fotografi bukan hanya bersifat mendokumentasikan, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan dan mem-branding produk seni daerah setempat. Melalui fotografi, kesenian daerah dapat diperkenalkan kepada publik secara global. Fotografi juga menjadi wadah untuk memperkuat identitas daerah dalam konteks kepariwisataan.

Peningkatan kemampuan memotret diharapkan dapat memengaruhi pertumbuhan industri kreatif sehingga terjadi perbaikan kondisi ekonomi masyarakat. Dengan demikian, fotografi memungkinkan penyebarluasan, apresiasi, dan peningkatan ekspresi budaya masyarakat.

wied