blank
Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Peningkatan keterampilan dan akademis untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, harus dibarengi dengan penguatan idealisme dan nasionalisme setiap anak bangsa.

”Bonus demografi yang kita miliki, merupakan modal penting bagi bangsa ini untuk mencapai target menuju Indonesia Emas 2045,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Presiden RI, di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Menurut Lestari, yang terpenting semua pihak harus sepakat, Indonesia Emas 2045 adalah kesempatan bangsa ini untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu kekuatan dunia.

BACA JUGA: Jepara Mulai Kekeringan, Polres Jepara Pasok Air untuk Warga dan akan Bangun Sumur Bor

Saat ini, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, di era globalisasi yang diwarnai dengan berbagai perubahan, pemerintah sudah merealisasikan program pembangunan untuk menancapkan dasar-dasar untuk mencapai target Indonesia Emas 2045.

Pada 2030, tambah Rerie, yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, jumlah usia produktif di Indonesia akan mendominasi komposisi demografi Indonesia. Sehingga, pada 15 tahun mendatang, kelompok produktif itu sudah matang dan menjadi pemangku kebijakan di negeri ini.

”Upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan anak bangsa melalui pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan yang merata, merupakan langkah penting yang harus direalisasikan sejak dini,” tegas anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem ini.

BACA JUGA: Dandim 0728 Wonogiri: Ziarah Nasional Perkokoh Cinta Tanah Air

Namun, tambahnya, upaya itu harus dibarengi dengan pemahaman yang kuat dari anak bangsa, terhadap nilai-nilai kebangsaan dalam proses berbangsa dan bernegara.

”Peningkatan kemampuan anak bangsa tanpa penguatan idealisme dan nasionalisme yang kuat, malah berpotensi menghadirkan ancaman dalam proses bernegara,” ujarnya.

Karena itu, tegas Rerie, setiap anak bangsa harus benar-benar memahami nilai-nilai kebangsaan yang tertuang dalam empat konsensus kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

”Untuk mewujudkan anak bangsa yang berkarakter kuat dan memiliki nasionalisme tinggi, semua pihak terus mengamalkan nilai-nilai yang diamanahkan empat konsensus kebangsaan itu, dan bertekad menggencarkan sosialisasi empat konsensus kebangsaan, yang merupakan salah satu tugas dari anggota MPR,” tegasnya.

Riyan