blank
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji (berdiri ketiga dari kiri), didaulat naik panggung bersama Bintang Tamu Pelawak Den Baguse Ngarso (berdiri kesatu dari kiri).(Dok.Prokopim Pacitan)

PACITAN (SUARABARU.ID) – Pagelaran wayang kulit dengan Lakon Srikandi Pinilih, dipentaskan untuk memeriahkan event wisata budaya Festival Ranting Boto, Desa Ploso, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jatim. Lakon ini berkisah tentang klimaks dari dendam kesumat Dewi Amba.

Bagian Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji ikut hadir. Orang pertama di Kabupaten Pacitan itu, berbaur bersama massa penonton, untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit yang dimainkan oleh Dalang Ki Fajar Arianto.

Pentas wayang kulit ini, digelar dalam rangka sosialisasi Gempur Rokok Ilegal, sekaligus menjadi penutup rangkaian Festival Ranting Boto Desa Ploso. Juga sebagai hiburan dalam rangka memeriahkan HUT Ke-78 Proklamasi Kemerdeka RI Tahun 2023.

Pentas wayang kulit ini, menghadirkan bintang tamu Pelawak kenamaan Den Baguse Ngarsa dan Sehono dari Yogyakarta. Den Baguse Ngarso, memiliki nama aseli Susilo Nugroho. Pria kelahiran 5 Januari 1959 ini, adalah aktor teater dan pelawak yang populer sebagai tokoh antagonis dalam acara siaran Mbangun Deso di TVRI Yogyakarta pada tahun 1990-an.

Den Baguse Ngarso, pemeran utama dalam Teater Gandrik, tampil sebagai sosok priyayi yang sombong, sering bicara nylekit atau menyakiti lawan bicaranya, bersikap sok tahu, dan mau menang sendiri.

Reinkarnasi

Pagelaran wayang kulit ini, bertambah meriah karena panitia menyediakan doorprize atau hadiah hadir kepada penonton dengan cara diundi. Salah satu hadiah utamanya, sepeda gunung, berasal dari Bupati.

”Wayang kulit adalah kesenian yang disukai masyarakat, dan semoga dengan hiburan ini menjadikan masyarakat Pacitan semakin bahagia sejahtera,” ujar Mas Aji (panggilan akrab Bupati Pacitan).
Dewi Srikandi adalah anak Prabu Drupada (Raja Panchala) dengan Dewi Gandawati (Dewi Persati). Sejak muda, Srikandi gemar dalam olah (berlatih) keprajuritan dan mahir dalam mempergunakan senjata panah. Dia berguru kepada Arjuna yang kemudian menjadi suaminya.

Dalam perang Bharatayudha, Dewi Srikandi tampil sebagai senapati Pandawa menggantikan Resi Seta (Kesatria Wirata) yang gugur melawan Bisma. Tampil dengan panah Hrusangkali, Dewi Srikandi, dapat menewaskan Bisma.

Ki Dalang menceriterakan, saat tampil menjadi senapati, Srikandi merupakan reinkarnasi dari Dewi Amba. Yakni putri Prabu Darmahambara (Raja Giyantipura atau Kerajaan Kasi), yang menaruh dendam kesumat kepada Bisma.
Bambang Pur