blank
Salah satu atlet yang cedera saat melakukan pendaratan di cabor Paralayang, yang digelar di Jatipohon, Grobogan, mendapat bantuan dari petugas kesehatan dan keselamatan. Foto: bpbd

GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Dua atlet Paralayang, Widyana Riamurti dari Kabupaten Sukoharjo dan Tiwi Mariana asal Kabupaten Semarang, mengalami cedera saat mengikuti lomba cabor Paralayang Porprov XVI/2023 Pati Raya, yang digelar di Jatipohon, Kabupaten Grobogan, Senin (7/8/2023).

Widyana cedera akibat terjatuh, usai tidak mampu menguasai parasut, yang disebabkan adanya cuaca dan hembusan angin yang tak menentu. Sedangkan Tiwi tak mampu mengusai parasutnya saat pendaratan, akibatnya tersangkut pohon di kawasan Jatipohon.

Akibat kejadian itu, Widya mengalami cedera di tulang belakang, dan Tiwi cedera di engkel kaki. Ketua Panitia Cabor Paralayang, Handoko mengatakan, akibat dua kejadian itu, mereka kini mendapat perawatan di Rumah Sakit Panti Rahayu, Purwodadi.

BACA JUGA: Tampil Solid, Kabupaten Kendal Sabet Emas di Nomor Beregu Campuran

blank
Ketua Harian KONI Jateng, Bambang Rahardjo Munadjat (keenam dari kiri), dan Ketua Tim Percepatan PB Porprov XVI/2023 Jateng di Pati Raya, Sri Busono (kelima dari kiri), saat meninjau venue pertandingan Paralayang, yang digelar di Jatipohon Indah, Kabupaten Grobogan, Senin (7/8/2023). Foto: spr

Menurut dia, cuaca dan keadaan angin di Jatipohon dan sekitarnya saat pertandingan, sering tidak menentu. Sehingga terpaksa pertandingan beberapa kali harus dihentikan, akibat faktor cuaca.

”Kemarin dan hari ini (Minggu dan Senin 6-7/8/2023), pertandingan terpaksa harus kami hentikan. Hal ini karena kondisi cuaca tidak bagus untuk pertandingan, bahkan tidak ada angin sama sekali, sehingga atlet tidak bisa terbang,” tutur Handoko.

Diungkapkan dia, pertandingan cabor Paralayang Porprov tahun ini diikuti 59 atlet, yang terdiri dari 30 atlet putra dan 29 atlet putri. Cabor Paralayang mempertandingkan kategori Kelas Jelajah Alam dan Akurasi.

BACA JUGA: Menang Dramatis, Ganda Putra Persembahkan Emas Pertama Squash

Handoko berharap, cuaca atau angin akan lebih baik lagi, sehingga para atlet bisa bertanding sesuai jadwal, yakni mulai 4-10 Agustus 2023.

”Harapan kami, semoga cuaca dan angin dalam kondisi normal untuk bisa digunakan pertandingan, hingga hari terakhir pada 10 Agustus mendatang,” tandas dia.

Sigit PR