Lestari Moerdijat menerima Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Hilmar Farid beserta jajarannya, di rumah dinasnya, Rabu (26/7/2023). Foto: lmc

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dengan mengoptimalkan pemanfaatan berbagai potensi dan kearifan lokal di kawasan Candi Borobudur, diharapkan akan mampu mendorong perbaikan tata kelola kawasan wisata, dan pemberdayaan masyarakat sekitar.

”Secara historis, nenek moyang masyarakat di sekitar Candi Borobudur itu memiliki kemampuan bertani yang baik. Seperti yang terlihat pada relief candi,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/7/2023).

Pernyataan itu disampaikan Lestari, saat menerima Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Hilmar Farid beserta jajarannya, di rumah dinas Wakil Ketua MPR RI Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah, di Jakarta, Rabu (26/7/2023).

BACA JUGA: USM Juara Umum Unika Cup 2023

Pada pertemuan itu, juga dihadiri Kapoksi Fraksi Nasdem Komisi X DPR RI, Ratih Megasari Singkarru dan Mohamad Haerul Amri, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Nasdem.

Pertemuan yang merupakan tindak lanjut dari serap aspirasi masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Saujana Borobudur, pada 24 Juni 2023 lalu itu, berupaya mendengar dari pihak Dirjen Kebudayaan, terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat di sekitar Candi Borobudur.

Pada penyampaian aspirasi Juni lalu, masyarakat berpendapat, kebijakan pembatasan pengunjung Candi Borobudur menyebabkan rendahnya kunjungan wisatawan, sehingga perekonomian masyarakat di sekitar Borobudur terdampak.

BACA JUGA: Muhamad Haddin Profesor Baru Fakultas Teknologi Industri Unissula

Menurut Lestari, langkah untuk menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat di sekitar Candi Borobudur, harus dilakukan secara menyeluruh. Hal ini dengan tujuan melestarikan situs Candi Borobudur, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan itu.

Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat, sejumlah upaya harus segera dilakukan, dengan memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki kawasan candi. Selain itu juga, segera memperbaiki tata kelola di kawasan wisata Candi Borobudur.

Menurut Rerie, pemanfaatan potensi Sumber Daya Alam (SDA), dan Sumber Daya Manusia (SDM) di kawasan Borobudur, harus ditingkatkan melalui berbagai langkah pemberdayaan, yang melibatkan pihak-pihak terkait.

BACA JUGA: Badan Narkotika Nasional RI Raih Top GPR Award 2023

Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu berpendapat, pemberian berbagai pelatihan keterampilan warga untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di kawasan Candi Borobudur, merupakan sebuah langkah penting.

Namun, tambah dia, yang tidak kalah penting adalah, memberikan keterampilan kepada warga, untuk memanfaatkan berbagai potensi yang ada di kawasan Borobudur.

Diungkapkan anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, selain memiliki potensi wisata, kawasan Borobudur juga memiliki potensi di sektor pertanian, seperti yang terukir di relief Candi Borobudur.

BACA JUGA: Indonesia Jumpa Brunei Darussalam di Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026

Rerie sangat berharap, sejumlah sarana dan prasarana pertanian, seperti saluran irigasi yang rusak, karena terlalu fokus pada pengembangan pariwisata, bisa segera diperbaiki.

Selain itu, imbuhnya, pelatihan untuk meningkatkan keterampilan warga dalam bertani dan pengenalan terhadap tanaman asli Borobudur, harus terus didorong. Hal ini untuk memajukan sektor pertanian.

Rerie sangat berharap, semua pihak terkait dapat memberikan dukungan penuh, agar upaya pelestarian Candi Borobudur, sebagai situs warisan dunia UNESCO, mampu meningkat seiring dengan naiknya kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

Riyan