Bupati Kudus HM Hartopo bersama isteri tampil dalam fashion show 'The Beauty of Caping Kalo'. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Lomba Fashion Show ‘The Beauty of Caping Kalo’ merupakan upaya untuk menggaungkan kembali tradisi kesenian budaya asli Kabupaten Kudus. Bupati Kudus Hartopo berpesan, kebudayaan yang mulai luntur karena kemajuan zaman dapat terus dipertahankan sebagai ikon Kabupaten Kudus.

“Caping Kalo ini kebudayaan asli milik kita, maka di era kemajuan zaman ini jangan sampai terlupakan dan tergerus kebudayaan dari luar,” pesannya ketika membuka Lomba Fashion Show ‘The Beauty Of Caping Kalo’ di Pendapa, Jumat (14/7) malam.

Bupati Hartopo sangat mendukung dan memberi apresiasi terhadap penyelenggaraan lomba fashion show hasil kerja sama dengan PT. Nojorono Tobacco International (NTI) ini. Pasalnya, kegiatan tersebut dianggap mampu membangkitkan histori kebudayaan yang perlahan mulai tergerus arus modernisasi.

“Acara fashion show Caping Kalo ini luar biasa, terima kasih Nojorono telah membangkitkan histori kebudayaan kita yang kebanyakan masyarakat tidak mengenal apa itu Caping Kalo,” katanya.

Hartopo juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada generasi penerus yang masih membuat dan melestarikan caping kalo, yakni Kamto, warga Desa Gulang, Mejobo.

“Apresiasi atas upaya mempertahankan kebudayaan kita, semoga ada generasi lanjutan yang bisa meneruskan pembuatan Caping Kalo ini,” harapnya.

Untuk itu, pihaknya berupaya meregenerasi pengrajin Caping Kalo dengan cara menggelar pelatihan melalui OPD terkait. Pihaknya menaruh harapan besar agar ada generasi penerus dalam membuat Caping Kalo.

“Bagus jika diadakan pelatihan untuk menggaet minat masyarakat. Akan kita koordinasikan dengan OPD terkait untuk membuka pelatihan,” ucapnya.

Sementara itu, CSR Department Head PT. Nojorono Tobacco International, T. Sugiyanto berujar kegiatan yang diselenggarakan bertujuan untuk mengenalkan Caping Kalo kepada generasi muda. Menurutnya, pelestarian kebudayaan adalah tanggung jawab bersama agar tidak punah termakan arus perubahan masa.

“Melalui acara ini, semoga membawa dampak baik dalam upaya menjaga kebudayaan milik kita agar tidak punah,” katanya.

Turut hadir menyaksikan acara tersebut, unsur Forkopimda Kudus, Ketua TP PKK Kudus, para Asisten Sekda Kudus, kepala OPD di lingkungan Pemkab Kudus, para camat, serta segenap masyarakat.

Sebagai informasi, terdapat 19 peserta umum yang mengikuti lomba tersebut dan 8 dari perwakilan PKK di Kabupaten Kudus. Di akhir acara, Bupati Kudus Hartopo, unsur Forkopimda, dan Ketua TP PKK berkesempatan menyerahkan hadiah bagi pemenang.

Ali Bustomi