UNGARAN (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meninjau jalan dan jembatan yang dibangun dengan menggunakan anggaran dari Bantuan Keuangan (Bankeu) provinsi di Kabupaten Semarang, Rabu (31/5/2023). Total Bankeu yang diberikan lebih dari Rp 4 miliar, bersumber dari anggaran 2022.
”Kami sekarang lagi ngecek bantuan keuangan untuk desa dan kabupaten. Progresnya seperti apa. Ini salah satu yang coba kami bantu, dan sampai dengan beberapa ruas yang ada,” ucap dia, didampingi Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Cipta Karya, Hanung Triyono, serta pejabat kabupaten dan perangkat desa setempat.
Gubernur berambut putih itu menuturkan, banyak cara yang bisa dipilih untuk menyelesaikan masalah infrastruktur jalan. Misalnya, pemkab mengalami keterbatasan anggaran, bisa di-backup dengan anggaran pemprov.
BACA JUGA: Usai Shalawat, Habib Syech Suapkan Potongan Tumpeng pada Yoyok Sukawi dan Dewangga
”Cara kita menyelesaikan adalah bareng-bareng. Jadi sumber anggarannya dari APBD Kabupaten dan APBD Provinsi. Maka, biasanya yang agak mahal, seperti jembatan-jembatan, kami coba bantu,” katanya.
Gubernur Jateng dua periode itu menambahkan, cara lain juga bisa digunakan untuk mengembangkan infrastruktur desa. Di antaranya, dengan mendorong perangkat desa agar lebih kreatif, serta mengajak unsur masyarakat pengguna jalan ataupun perusahaan. Ganjar pun mencontohkan, misalnya pekerjaan jalan di Cilacap.
”Tadi pagi saya dikasih foto dan videonya dari Cilacap. Dan itu bagus sekali. Sehingga jalannya sekarang sudah mulai dikerjakan, rakyat gotong royong, mengerjakan bareng-bareng, dan materialnya macem-macem,” bebernya.
BACA JUGA: Ruang Terbuka Hijau Leyangan untuk Tingkatkan Pendapatan Desa
Pria berambut putih itu melanjutkan, pelibatan seluruh unsur masyarakat, membuat rasa memiliki semakin bertambah. Sehingga warga tergerak, tak hanya membantu tapi juga merawatnya.
”Pasti rasa memilikinya akan lebih kuat, karena masyarakat ikut serta dalam pengerjaan itu. Jadi keringatnya ikut ditumpahkan, aku melu nggawe lho gitu. Nanti kita kasih judul kalau perlu, jalan gotong royong. Jadi masyarakat akan senang,” tandasnya.
Hari itu, Ganjar memang meninjau perbaikan Jalan Ngemplak Kelurahan Susukan, di Dusun Kajangan, Desa Kalongan. Perbaikan jalan dilakukan sepanjang satu kilometer, dengan pengaspalan. Bankeu yang diberikan sebesar Rp 2 miliar.
BACA JUGA: Mbah Saminem dan Sarijah Kini Bisa Hidup Lebih Tenang
Selanjutnya, suami Siti Atikoh itu, meninjau pembangunan Jembatan Jagir di Desa Kedungringin, di Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Pembangunan jembatan ini menggunakan anggaran Bankeu tahun 2022 sebesar Rp 2,3 miliar.
Jembatan Jagir sebelumnya ambruk, akibat diterjang banjir. Warga desa sempat menggantinya dengan jembatan kayu sederhana. Namun, jembatan sementara itu banyak dikeluhan karena dinilai berbahaya jika dilintasi.
Adapun di Desa Kedungringin, Bankeu provinsi sudah digunakan secara maksimal. Selain untuk memperbaiki jembatan sepanjang 41 meter, Bankeu juga dimaksimalkan untuk perbaikan jalan desa sepanjang 300 meter, dengan rigid beton.
”Ini poros desa, yang di sana ada anak sekolah, puskesmas dan sebagainya. Sehingga kalau jalannya tidak bagus, beberapa potensi-potensi kejadian buruk akan bisa terjadi. Ini yang coba kami cegah,” tandas dia.
Riyan