blank
BULAN BHAKTI - Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid saat menghadiri Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) 2023. (foto: dinkominfo)

KOTA PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mendorong pencegahan stunting dan perceraian di Kota Pekalongan. Hal ini untuk mewujudkan generasi emas agar ke depan masyarakat Kota Pekalongan tumbuh sehat dan sejahtera.

Menurut Walikota Aaf, berbagai program pemerintah harus mendorong penurunan angka stunting, melihat saat ini kasus stunting di Kota Pekalongan mengalami peningkatan. “Dalam kehidupan di masyarakat jika kita menemukan salah satu tetangga kita yang hamil dan tidak memeriksakan kesehatannya, harus kita sarankan ke puskesmas atau posyandu. Sudah ada program pemeriksaan gratis untuk ibu hamil di puskesmas,” jelas Aaf beberapa waktu lalu saat peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) 2023.

Disebutkan Aaf, program Nginceng Wong Meteng yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah, harus diwujudkan dengan perhatian kita para ibu hamil di sekeliling kita. “Ingatkan bahwa pada masa kehamilan minimal harus periksa empat kali untuk melihat tumbuh kembang janin, artinya kota harus mulai meningkatkan kepedulian terhadap kesejahteraan keluarga atau masyarakat,” tandas Aaf.

Terkait dengan kasus perceraian yang sedang marak, disampaikan Aaf bahwa di suatu daerah luar Jawa Tengah bahkan ada ribuan orang mengantre untuk mengajukan perceraian, seperti mengantre sembako. “Miris sekali jika banyak terjadinya perceraian, semoga di Kota Pekalongan tak seperti itu. Peran BP4 harus dimaksimalkan lagi, sebelum menikah harus cek kesehatan komplit,” kata Aaf.

Disampaikan Aaf bahwa pemeriksaan kesehatan sangat penting dilakukan untuk mengetahui kualitas kesehatan sehingga ke depannya dapat menghasilkan generasi emas. “Di Kota Pekalongan juga ada program-program melalui Duta GenRe yang menggiatkan pencegahan pernikahan usia dini agar anak-anak yang lahir tidak dalam kondisi stunting,” tukas Aaf.

Nur Muktiadi