blank
Ganjar bersama Bian, seorang siswa SD yang mampu menjawab pertanyaan tentang toleransi. Foto: hms

BANJARNEGARA (SUARABARU.ID)- Ratusan siswa SMAN 1 Karangkobar di Kabupaten Banjarnegara, antusias menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk mengajar di sekolah mereka, Rabu (24/5/2023).

Para siswa dan warga dari berbagai usia terlihat senang, tak menyangka desanya akan kehadiran orang nomor satu di Jateng itu.

”Kesempatan sekali seumur hidup bisa salaman sama gubernur. Pak aku bocahmu, makasih sudah datang ke Karangkobar,” teriak para siswa.

BACA JUGA: Cegah Pencemaran Lingkungan, Pabrik Pembuang Limbah Akan Diedukasi

blank
Sejumlah siswa berebut bersalaman dengan Ganjar, saat akan melaksanakan program Gubernur Mengajar. Foto: hms

Dalam program Gubernur Mengajar ini, tidak hanya dihadiri siswa SMAN 1 Karangkobar saja, tetapi juga dihadiri perwakilan siswa dari sekolah sekitar. Dalam acara yang bertajuk ‘Generasi Benteng Pancasila Cerdas Bermedia Konsisten Berbudaya dan Anti Hoaks’ itu, Ganjar bangga mendapati para siswa punya pemahaman yang baik soal toleransi dan hoaks.

Satu di antaranya ditunjukkan Bian, seorang siswa sekolah dasar (SD) di Karangkobar. Saat berinteraksi dengan Ganjar, bocah kelas VI ini bisa menjelaskan tentang toleransi yang dia pahami.

”Toleransi itu ya menghargai. Kalau ada yang agamanya beda, nggak boleh melarang-larang, harus menghormati,” ungkap Bian, yang mendapat hadiah sepeda dari Ganjar atas keberaniannya menjawab.

BACA JUGA: Atikoh Ganjar Pranowo Berikan Penghargaan pada Perempuan Berprestasi

Gubernur Jateng dua periode itu juga memberikan hadiah laptop dan handphone, untuk siswa lain yang berani menjawab. Gubernur berambut putih ini juga berpesan, agar hadiah gawai itu dimanfaatkan dengan baik, tidak untuk melakukan hoaks.

”Bagaimana pelajar bisa membentengi dirinya dari nilai-nilai yang tidak sesuai dengan adat kita, nilai Pancasila, menurut saya ini sesuatu yang penting,” ujarnya usai acara.

Melihat antusiasme para siswa, Ganjar mendorong mereka bisa menyebarkan semangat membumikan Pancasila dan anti hoaks. Gerakan itu pun bisa diwujudkan dalam Festival Kebaikan.

”Nilai-nilai yang ada di Pancasila harus diterapkan. Jadi membumikan Pancasila dengan aktivitas dunia pendidikan yang ada, ini akan keren,” tandasnya.

Riyan