blank
Bersama ratusan penyuluh kehutanan di Jateng dan kelompok tani hutan, Ganjar memberikan keterangannya, terkait dengan reboisasi dan pemanfaatan hutan rakyat. Foto: hms

BATANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menggandeng para penyuluh serta kelompok tani hutan, untuk menggalakkan penghijauan dan reboisasi. Ganjar mengatakan, reboisasi berdampak langsung pada kelangsungan lingkungan hidup.

Hal itu seperti yang disampaikannya kepada ratusan penyuluh kehutanan Jateng dan kelompok tani hutan di Kembang Park, Desa Kembanglangit, Kabupaten Batang, Rabu (24/5/2023) pagi.

”Penyuluhnya kami ajak, kelompok masyarakat kami ajak, relawan kami ajak, kolaborasi ini agar kita punya gerakan, bagaimana hutan-hutan bisa kita reboisasi. Kami harapkan, nanti aliran sungai akan lancar,” ujar Ganjar di lokasi.

BACA JUGA: 30 Persen Lulusan SMKN Jateng Belum Bekerja

blank
Ganjar menyirami tanaman keras yang baru saja dia tanam, sebagai upaya reboisasi. Foto: hms

Dijelaskan dia, Kabupaten Batang merupakan daerah di Jateng yang memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan pariwisata alam cukup banyak. Namun, daerah itu berdampingan dengan banyaknya pabrik dan kawasan industri.

Hal itu, imbuhnya, membuat pemerintah, masyarakat, pengusaha dan seluruh stakeholder, harus memperkuat sinergitas untuk menyeimbangkan kondisi itu.

Orang nomor satu di Jateng itu pun mendorong penanaman dan perawatan pohon di kawasan pegunungan, dengan tanaman keras. Misalnya, pohon pinus, mahoni, gandaria dan kayu putih, guna mencegah banjir.

BACA JUGA: Jalan Rusak di Kabupaten Batang Terpaksa Diviralkan

Selain itu, Ganjar juga memberi catatan kepada pabrik yang memiliki pembuangan limbah, agar menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS), dengan water treatment, agar sungai tidak tercemar.

”Aliran sungai ini nanti tidak hanya bicara tanamannya saja, ada mata air yang mesti kita lindungi. Pabrik-pabrik pembuang limbah juga kami edukasi, jangan buang sembarangan sebelum menggunakan water treatment,” pinta Ganjar.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada penyuluh dan kelompok tani hutan. Antara lain, Kelompok Tani Hutan Kudu Ngupoyo Rp 124 juta, Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Wono Lestari Rp 80 juta, KUPS Lestari Makmur Rp 70 juta, KUPS Wono Makmur Rp 70 juta dan KUPS Gondangsari Rp 70 juta.

Riyan