blank
Ganjar berfoto bersama empat pemain Timnas U22, usai berdialog santai di rumah dinas Gubernur Jateng, di Puri Gedeh. Foto: hms

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menerima kedatangan empat pemain Timnas Sepak Bola U22, peraih medali emas SEA Games 2023 Kamboja. Mereka bercerita banyak hal, mulai dari laga final SEA Games, hingga awal mula memulai karier dan dukungan besar keluarga.

Empat punggawa Timnas U22 itu adalah Alfreanda Dewangga Santosa, Ernando Ari Sutaryadi, Amiruddin Bagas Kaffa, dan Ilham Rio Fahmi. Keempatnya merupakan pesepakbola asal Jateng, yang ikut mengharumkan nama Indonesia di ajang SEA Games 2023 Kamboja.

Satu nama lain yang juga asal Jateng, Pratama Arhan, urung hadir karena sudah berada di Jepang. Namun Ganjar sempat mengajaknya ikut berbincang lewat video call.

BACA JUGA: HUT Ke-14 RSUD Bendan, Walikota Pekalongan Resmikan Ruang Hemodialisa dan Jlamprang

”Malam ini saya kedatangan anak-anak yang kemarin menggemparkan ASEAN, dunia, dan Indonesia. Anak-anak yang keren,” puji Ganjar membuka obrolan, di Rumah Dinas Puri Gedeh, Semarang, Senin (22/5/2023) malam.

Obrolan antara Ganjar dan keempat punggawa Timnas Indonesia U22 itu, kemudian berlanjut pada laga final SEA Games melawan Thailand, yang berakhir dengan skor 5-2 untuk kemenangan Indonesia.

Keempat pemain itu menceritakan, bagaimana suasana partai final yang berlangsung dramatis dan menegangkan itu. ”Emosional, karena final. Kedua, karena melawan rival bebuyutan di Asia tenggara,” ujar Rio Fahmi.

BACA JUGA: Harkitnas 2023, Wawalkot Pekalongan Ajak Gelorakan Semangat Bangkit Pasca Pandemi

Kemudian Dewangga menambahkan, bagaimana suasana pada menit akhir saat kedudukan masih 2-1 untuk Indonesia. Saat itu, baik pemain dan ofisial menganggap wasit sudah meniup peluit panjang akhir pertandingan.

”Di bench sudah lihat waktu. Sudah lebih dari tujuh menit. Dikira dua peluit ternyata masih satu peluit. Terbawa suasana tegang. Waktu kedudukan 2-2 sempat down, tapi saling memberikan dukungan,” ujar bek asal Kota Semarang ini.

Dalam obrolan santai itu, Ganjar kemudian bertanya kepada para pemain, tentang siapa orang yang pertama kali dihubungi saat dipastikan juara. Keempatnya ternyata kompak menjawab orang tua, khususnya ibu mereka.

BACA JUGA: Dies Natalis Ke-36, USM Gelar Donor Darah

blank
Pratama Arhan dihubungi Ganjar melalui video call, dan sempat berbincang bersama empat pemain lainnya. Foto: hms

”Saya langsung lari ambil handphone untuk telepon ibu. Kebetulan orang tua sedang umroh. Saya bilang ‘Ibu, saya juara’ dan beliau langsung bersyukur di depan Ka’bah,” ujar Ernando Ari, yang saat itu mengawal gawang Indonesia di partai final.

Selain itu, Ganjar juga mendapatkan cerita dari Rio Fahmi, yang dulu setelah lulus SMA pada 2017, kerja di konter handphone. Dia kerja selama setahun, sebelum akhirnya mendapat kesempatan untuk seleksi di Jakarta. Seleksi itu didapat atas dukungan dari pelatih semasa kecilnya di Banjarnegara.

Ganjar yang mendengarkan cerita dari para pemain timnas, mengaku terharu dan bangga. Ternyata, di balik prestasi yang diperoleh, ada dukungan dari keluarga, orang terdekat, dan perjuangan berlatih sejak usia dini.

BACA JUGA: Bupati Sri Sumarni Kukuhkan 449 Polisi RW yang Mengampu 1.759 RW di Grobogan

”Betapa mereka perjuangannya dahsyat. Mereka sejak kecil sudah berlatih, rata-rata kelas 1 atau 2 SD mereka sudah masuk ke SSB. Artinya, perjuangannya sangat panjang. Makanya tadi kita omongkan di luar teknis sepak bola, saya tanya siapa orang pertama yang kamu hubungi, ternyata semua mengatakan ibu. Hebat sekali,” ujar Ganjar.

Ditambahkan dia, dari cerita para pemain itu, diketahui di balik kesuksesan anak-anak hebat, selalu ada dukungan banyak pihak, khususnya keluarga.

”Bahkan tadi ada yang sampai lari ambil handphone, setelah mau selebrasi telepon ibunya, luar biasa,” imbuh Ganjar.

BACA JUGA: Pengurus Ranting NU Mangunan Mentradisikan Kembali Forum Lailatul Ijtima’

Dia juga menyebutkan, selain para pemain Timnas U22, banyak juga atlet dari Jateng yang menyumbangkan medali emas pada ajang itu. Setidaknya, ada sekitar 40 medali yang disumbangkan atlet dari Jateng.

”Artinya, ada harapan masa depan yang pemerintah harus siapkan. Beberapa di antaranya tadi pengin jadi PNS. Maka penting kemudian, kita memberikan semacam reward kepada mereka, untuk mendapatkan profesi yang baik untuk masa depan,” harap dia.

Penghargaan itu akan menginspirasi para atlet lain, agar memiliki motivasi untuk berprestasi. Juga menginspirasi, agar kelak memiliki mental juara seperti saat final SEA Games lalu.

”Ternyata mereka saling menguatkan, psikolognya hebat, pelatihnya juga hebat, dan sampai kemudian juara. Tentu masih akan ada harapan berikutnya, mereka ingin melakukan selebrasi untuk juara-juara berikutnya. Tapi, masa depan mereka juga harus kita perhatikan, sehingga ini akan menginspirasi yang lain untuk seperti mereka,” ungkap Ganjar.

Riyan