blank
Forkopimda Kota Semarang melakukan penanaman mangrove di kawasan tepian pantai Semarang Barat. Foto: hp

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Menyikapi cuaca Kota Semarang yang dalam beberapa waktu terakhir terasa panas, Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu akan kembali menggalakkan gerakan penghijauan untuk membuat Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah tersebut menjadi sejuk.

Wali Kota yang akrab disapa Mbak Ita tersebut mengatakan bahwa gerakan penanaman pohon penghijauan sebenarnya sudah dilakukan sejak lama.

Dirinya hanya kembali meminta gerakan penanaman pohon tersebut lebih digencarkan lagi untuk menyikapi persoalan cuaca panas yang banyak dikeluhkan warga masyarakat.

“Kemarin-kemarin kami sudah melakukan penanaman di Waduk Jatibarang, Banjir Kanal Barat. Kami akan lakukan gerakan menanam lagi untuk mencukupi wilayah-wilayah yang belum,” jelas Mbak Ita di Kantor Wali kota Semarang, Selasa (16/5/2023).

Selain penghijauan di titik-titik tertentu, Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kota Semarang saat ini juga sudah membangun banyak taman pasif. Taman pasif tersebut lebih banyak ditanami pohon-pohon agar bisa membuat kota Semarang sejuk.

“Taman aktif itu yang besar-besar saja, contoh Taman Satwa, taman Kedondong, taman Bangetayu. Kalau yang kecil kami buat taman pasif,” paparnya.

Belum lama ini, Mbak Ita juga sudah meresmikan taman titik nol kilometer.

Rencananya kawasan di dekat Dinas Kesehatan juga akan dibuat taman oleh pihak ketiga. Saat ini, juga sedang proses pembangunan taman di depan eks Wonderia.

Dirinya berharap, dengan adanya inovasi taman-taman tersebut akan membuat kota Semarang menjadi sejuk.

“Dengan adanya inovasi-inovasi itu, kita akan terhindar dari panas yang cukup luar biasa. Kami harap di kota Semarang jangan sampai panas sekali,” ucapnya.

Di samping itu, Mbak Ita juga terus menggalakkan urban farming. Selain untuk menjaga ketahanan pangan Kota Semarang, urban farming juga diharapkan menjadi salah satu upaya membuat Kota Semarang semakin hijau dan sejuk.

Dampaknya juga tidak hanya terhadap cuaca, tetapi juga terhadap ekonomi dan pariwisata di Kota Semarang.

Hery Priyono