blank
Taman Pelangi Mardi Utomo.

SEMARANG (SUARABARU, ID)- Taman Pelangi Mardi Utomo, diramaikan dengan antusiasme belajar para warga binaan, Sabtu (13/5/2023). Dimulai dari pukul 8 pagi, para warga binaan telah antusias datang ke lokasi pelatihan mengenai Quality Control.

blank
Peserta pelatihan warga binaan PGOT Mardi Utomo,

Kegiatan ini diadakan oleh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Diponegoro bersama mahasiswa dengan menggandeng Panti Pelayanan Sosial Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) Mardi Utomo.

Ide pelatihan ini bermula dari usulan serta hasil diskusi bersama kedua pihak. Galuh Maulva Mutianjani, selaku perwakilan PGOT Mardi Utomo memberikan sambutan baik pada sesi pembahasan kegiatan ini. Pihak PGOT Mardi Utomo menyampaikan bahwa memang selama ini pelatihan terkait, dititik beratkan pada pelatihan skill utama seperti menjahit, memasak dan semacamnya. Untuk itu dengan adanya pelatihan yang dilakukan oleh tim Dosen FISIP UNDIP ini akan dapat memberikan added value bagi para warga binaan.

Peserta pelatihan ini merupakan warga binaan PGOT Mardi Utomo, khususnya mereka yang telah dibekali keahlian jahit sebelumnya. Pada awalnya, peserta diberikan penjelasan mengenai apa itu Quality Control, berbagai langkah yang harus dilakukan hingga praktik secara langsung.

Pada sesi praktek peserta diberikan beberapa sampel olahan kain, dan diminta untuk memeriksa kualitas produk tersebut. Mereka kemudian diajarkan alur untuk mencatat serta memberikan keterangan terkait kualitas produk.

Seluruh rangkaian acara ini dipandu secara penuh oleh Dosen dan dibantu oleh Mahasiswa FISIP UNDIP.
Kegiatan bertajuk Pelatihan Quality Control Bagi Kelompok Usaha Upcycling Pakaian Di Panti Pelayanan Sosial Mardi Utomo Semarang ini di ketuai oleh dosen Departemen Hubungan Internasional, Maula Hudaya.

Pada pemaparannya Maula, sapaan akrabnya, menyampaikan pentingnya tahap quality control pada para peserta, “Tahapan ini pada gilirannya dapat meningkatkan nilai dari produk yang akan dipasarkan.”. Maula menuturkan, karya-karya yang dimiliki oleh para warga binaan tentu telah memiliki nilai jual, hanya saja, melalui penambahan tahap Quality Control, ini akan dapat meningkatkan value dari produk tersebut. “Ini bisa membuat pembeli percaya dan akan kembali lagi.”, pungkasnya.

Selain Hubungan Internasional, tim FISIP UNDIP ini juga terdiri dari Dosen Departemen Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi, kampus tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian, yang rutin dilakukan para dosen untuk memberdayakan masyarakat.

Para peserta menyampaikan antusiasmenya pada sesi berkelompok. Hingga mendekati pungkas acara, peserta menyampaikan ketertarikan serta harapan pelatihan lanjutan mengenai pemasaran produk.

Anjani Tri Fatharini, mewakili anggota tim FISIP UNDIP menyambut baik antusiasme ini, “Pada semeseter selanjutnya, kami akan datang kembali dan memberikan materi terkait digital marketing”, ujar Anjani.

Anjani menyampaikan bahwa setelah memiliki produk yang telah layak jual, memiliki dokumentasi gambar sebagai bahan pemasaran juga penting. Sehingga dari animo serta pentingnya tahap pemasaran ini, tim FISIP UNDIP telah berkoordinasi dengan pihak PGOT Mardi Utomo untuk memberikan pelatihan lanjutan.

Hadepe – wildan