JAKARTA (SUARABARU.ID)– Teriakan ‘Ganjar Presiden’ menggema di depan Gedung Graha Pena, Jakarta Pusat, Sabtu (13/5). Puluhan aktivis mahasiswa 98 yang tergabung dalam Pena 98, bersama 300 mahasiswa dari 50 perguruan tinggi di 17 provinsi Indonesia, dengan antusias memberikan dukungan pada calon presiden dari PDI Perjuangan itu.
Ganjar hadir ke Graha Pena Jakarta, untuk melihat pameran foto 25 tahun Reformasi. Begitu Ganjar tiba, puluhan aktivis mahasiswa 98 dan ratusan mahasiswa yang mengenakan jaket almamater masing-masing kampus, langsung menyambut Ganjar dengan antusias.
Satu per satu, para mahasiswa itu menemui Ganjar untuk memperkenalkan diri. Mereka kemudian menyebut asal daerah masing-masing. ”Kami bersama Pak Ganjar. Ganjar Presiden, Ganjar Presiden,” teriak mereka bersama-sama.
BACA JUGA: Hadiri ‘Ngunduh Mantu’ Pernikahan Adik Gus Yahya, Ganjar Jadikan Ruang Silaturahmi
Ganjar sendiri tak menyangka, akan mendapat kejutan berupa dukungan dari aktivis mahasiswa 98 dan para mahasiswa itu. Dia juga menyampaikan apresiasinya, karena mendapatkan energi yang sangat luar biasa.
”Saya berterimakasih atas dukungan ini. Dan tentu saja, hari ini saya mendapat energi luar biasa, teringat waktu kita mahasiswa dengan segala idealisme. Terus berjuang, tidak pernah takut dan tidak pernah lelah,” ucapnya.
Para aktivis 98 itu, lanjut Ganjar, akan menjadi rujukan. Sehingga, dukungan itu diharapkan bisa menjadi bagian semangat untuk mengawal reformasi.
BACA JUGA: PB Djarum Rebut Kembali Piala Hariyanto Arbi
”Mudah-mudahan ini bagian dari semangat untuk mengawal reformasi. Terma kasih untuk teman-teman dari 98,” pungkasnya.
Sementara itu, perwakilan mahasiswa asal Papua, Feby dan Anita, menyampaikan langsung dukungan dan harapannya pada Ganjar. Mereka berharap, jika Ganjar jadi presiden, maka pembangunan di wilayah Indonesia Timur harus ditingkatkan.
”Kami mendukung bapak sepenuhnya. Harapan kami, kalau bapak terpilih jadi presiden, bapak bisa membangun negara ini dengan baik, khususnya Papua dan wilayah timur lainnya,” ucap mereka.
Riyan