blank
Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin, menerima tim dari KFW, Development Bank dari Jerman, Kamis (11/5/2023). Foto: Humas Pemkot

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin menekankan pentingnya menyiapkan jaringan transportasi nyaman sesuai dengan pergerakan. Hal itu disampaikan Iswar saat menerima tim dari KFW, Development Bank dari Jerman di Ruang VIP Walikota, Kamis (11/5/2023).

Pola pikir ini, lanjut Iswar sapaan akrab Sekretaris Daerah, diharapkan akan mampu mengurai kemacetan di Kota Semarang.

“Pola pikirnya perlu diubah. Bukan lagi jalan sempit sebagai sumber kemacetan, melainkan karena pola pergerakan manusia yang tidak diimbangi dengan ketersediaan ruang publik yang nyaman,” ungkap Iswar.

Dicontohkannya, kemacetan akan diurai dengan peningkatan kapasitas dan kualitas pedestrian, membangun jaringan transportasi umum yang nyaman dan menghubungkan titik kerja dan titik hunian masyarakat.

Hal ini sesuai dengan kebutuhan mendasar manusia di jalan yaitu nyaman. Karenanya, Iswar meminta tim untuk terus mengawal perencanaan hingga operasional terpadu yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur melainkan pada perencanaan stándar operasional hulu hilir meliputi konektivitas, kenyamanan, keterwakilan di ruang publik, karakter dan pola pergerakan manusia, man power dan edukasi masyarakat.

“Fenomena menarik terjadi. Dengan jalur pedestrian yang bersih dan nyaman, para pedestrian (pejalan kaki ) akan tetap merasa cantik, ganteng dan gaul saat harus berjalan di pedestrian,” terang Iswar.

Lebih lanjut, dirinya mencontohkan penataan jalur pedestrian di Jakarta, salah satunya di bubur Kwang Tung, jalur pejalan kaki dilebarkan, jalan disempitkan dan memberi kenyamanan bagi para pedestrian.

Konsultan dan pemberi donor KFW akan mengucurkan dana sebesar Rp 2,3 triliun melalui Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan. Harapannya, akan terbangun jaringan sarana prasarana transportasi kelas dunia (world class), material, pola kerja, organisasi, pelayanan kendaraan umum kota yang semakin baik dan nyaman.

“Yakin dana akan cukup. Tetapi harus direncanakan dari hulu hingga hilir, jangan sampai sia-sia tanpa memikirkan fundamentalnya,” pesan Iswar.

Sedangkan Head of Division to The Urban Development and Mobility for Asia, Mr. Dr. Wolfram Erhardt mengungkapkan jika KFW Development Bank dari Jerman akan menjadi pemberi pinjaman ke Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk proyek BRT Semarang Raya.

“Kami sudah menyiapkan pinjaman sebesar 150 juta euro atau sekitar 2 triliun rupiah lebih. Bahkan sebelum memberikan investasi tersebut, kita juga telah menggelontorkan hibah cuma-cuma sebesar 6 miliar rupiah untuk menyelesaikan update dari studi kelayakan dan perizinan lingkungan dan sosial,” terang Wolfram.

KFW Development Bank dari Jerman tidak hanya memberikan investasi saja, tetapi juga memberikan pendampingan dalam pembangunan proyek transportasi publik yang berkelanjutan.

Hery Priyono