blank
Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno didampingi Kepala Dishub yang diwakili Kabid Lalu Lintas Joko Pramono (ketiga dan kedua dari kanan), menyerahkan potongan tumpeng kepada Ketua Paguyuban Pedagang CFD Ari Tabah Firdaus.(Dok.Yitno Omah Iwak Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Guyuran hujan, mewarnai momentum kebangkitan kembali event Car Free Day (CFD) di Kota Wonogiri. Minggu (5/1/25), menjadi hari pertama diberlakukan CFD di lokasi lama, yakni di Jalan (Jl) Ir Soekarno komplek Alun-alun Giri Krida Bakti depan Kantor Bupati Wonogiri.

Hari Minggu (5/1/25), komunitas pelaku usaha CFD Kota Wonogiri, Jateng, menggelar acara tumpengan untuk menandai hari pertama kembalinya event CFD di ruas Jl Ir Soekarno. Setelah sebelumnya, selama sekitar 3 bulan, mereka dipindahkan ke ruas Jalan Gatot Subroto, di Wonokarto, Wonogiri. Perpindahan sementara dilakukan, karena di lokasi lama berlangsung pembangunan renovasi drainase dan pembenahan taman.

Setelah renovasi usai, event CFD yang merupakan Pasar Minggu Pagi dan menjadi destinasi wisata beragam kuliner dan cenderamata, dikembalikan ke lokasi semula. Ditandai dengan acara kenduri selamatan potong tumpeng oleh Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno. Sebagai pemenang Pilkada Tahun 2024, Setyo Sukarno, menyerahkan potongan tumpeng kepada Ketua Paguyuban Pedagang CFD, Ari Tabah Firdaus. Ikut hadir Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri yang diwakili Kabid Lalu Lintas Joko Pramono.

Sayang, bersamaan event untuk menandai kebangkitan CFD di tersebut, diwarnai dengan cuaca yang tidak bersahabat. Sebab, sejak Pukul 02.30 Minggu dinihari (5/1/25), Kota Wonogiri diguyur hujan tanpa henti. Sehingga agenda Tari Gambyong massal yang dipersiapkan untuk memeriahkan acara, gagal ditampilkan.

Tokoh pedagang CFD, Yitno, menyatakan, sajian senam sehat massal tetap digelar dengan jumlah peserta terbatas. Yitno, pemilik usaha Omah Iwak Wonogiri, menyatakan, sebagian pesenam takut guyuran hujan. Karena hujan, tidak semua pedagang dan para pihak terkait membuka lapak.

Sejarah CFD di Kota Wonogiri, diawali pada kepemimpinan Bupati Danar Rahmanto (2010-2015). Semula mengambil lokasi di ruas Jl Protokol Kota Wonogiri, memanjang dari perempatan Gudang Seng sampai ke Bangjo Ponten depan Kantor Bank Jateng. Tapi kemudian dipindah ke Ruas Jalan Ir Soekarno.

Sedunia

Secara global, Tanggal 22 September diperingati sebagai World Car Free Day atau HBKB Sedunia. Di Indonesia, Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD), pertama kali diselenggarakan Tahun 2000 di Kota Surabaya.

Kegiatan ini, merupakan bagian dari kampanye peningkatan kualitas udara kota, yang dikemas dengan tajuk “Segar Suroboyoku Rek.” Kegiatan CFD di Kota Pahlawan ini, dipusatkan di kawasan Jalan (Jl) Raya Bungur dan Jl Kertajaya.

Setelah keberhasilan Car Free Day di Surabaya, kemudian diikuti antusiasme masyarakat, kegiatan HBKB kemudian digelar di selutuh kota/kabupaten se Provinsi Jatim. Di Kota Malang, dipusatkan di sepanjang Jl Ijen (Ijen Boulevard), diluncurkan pada Tanggal 18 Desember 2011 oleh Wali Kota Malang.

HBKB atau CFD, merupakan pembebasan suatu kawasan di perkotaan dari lalu lalang kendaraan bermotor untuk rentang waktu tertentu. Bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menurunkan ketergantungan terhadap kendaraan bermotor. Tema penting dalam HBKB adalah tinggalkan kendaraan bermotor (Ranmor) di rumah dan berjalan kakilah atau gunakan kendaraan tidak bermotor yang bebas dari gas buang.

Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia, ikut menjadi pelopor pelaksanaan CFD atau HBKB di Tanah Air. Pertama kali diupayakan pada peringatan World CFD Tahun 2001. Pelaksanaan CFD dengan penutupan Jl MH Thamrin, baru terlaksana pada Tanggal 22 September 2002.

Secara global, Tanggal 22 September diperingati sebagai World Car Free Day atau HBKB Sedunia. Situs Days Of The Year, menuliskan, Hari Minggu bebas kendaraan bermotor, berawal dari krisis lingkungan dan energi yang memicu pemikiran ulang tentang transportasi perkotaan. Hari itu berkaitan dengan krisis minyak di Tahun 1973, ketika Belanda menerapkan hari Minggu bebas kendaraan bermotor untuk mengurangi konsumsi minyak.(Bambang Pur)