blank
Doktor Komunikasi Politik dan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Antonius Benny Susetyo. Foto: Dok/SB

Oleh: Antonius Benny Susetyo

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri pada Jumat, 21 April 2023 menetapkan Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, sebagai calon presiden (Capres) dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Pengumuman penetapan dilaksanakan di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat. Penetapan Ganjar sebagai Capres ini banyak menarik perhatian. Pasalnya, sering dikabarkan bahwa Megawati akan menunjuk orang yang ada dalam lingkungan keluarga atau lingkaran dalam.

Nama Ganjar memang banyak disebut-sebut sebagai Calon Presiden, dan namanya banyak muncul di berbagai survei yang dilakukan menjelang tahun politik 2024 ini. Walaupun begitu, Megawati terlihat tidak bergeming ataupun memberikan tanggapan mengenai berita-berita yang beredar.

Masuknya nama Gubernur Jawa Tengah tersebut menambah daftar Capres yang diusung oleh partai-partai politik di Indonesia. Adapun setelah Ganjar ditetapkan menjadi Capres, beberapa partai politik, seperti PPP dan PAN, yang pada tanggal 2 Mei 2023 dikabarkan sudah resmi mengusung Ganjar.

Hal ini disebut-sebut merubah peta koalisi. Diketahui bahwa PAN, PPP, dan Golkar telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dan Golkar sendiri sudah mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartanto, sebagai Calon Presiden. Di sisi lain, keputusan Megawati untuk mengusung orang yang bukan bagian keluarganya adalah keputusan yang dapat dikatakan mengejutkan.

Pasalnya, nama Puan Maharani, yang merupakan anak perempuan dari Megawati, sempat santer disebut-sebut akan diusung oleh PDIP. Legitimasinya pun besar, dia adalah cucu dari Soekarno, Presiden pertama sekaligus salah satu proklamator kemerdekaan, yang juga perumus dan pencetus dari Pancasila, dasar bangsa dan negara Indonesia.