JEPARA(SUARABARU.ID) – Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko mengapresiasi kelompok tani hingga peternak di “Kota Ukir” atas kontribusinya dalam pengendalian inflasi di daerah. Berbagai komoditas hasil produksi mereka, efektif menurunkan inflasi karena dijual dengan harga terjangkau saat dilepas ke pasar. Salah satunya melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Sehingga alhamdulillah, pasokan dan harga kebutuhan pokok masyarakat bisa terkendali meski mendekati Idulfitri,” kata Edy Sujatmiko saat mewakili Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta membuka kegiatan tersebut pada Selasa (18/4/2023) pagi di Sinanggul, Kecamatan Mlonggo.

Dengan kegiatan ini, di Jepara telah dua kali digelar bazar, setelah dilangsungkan di Batealit pada Kamis (13/4/2023) lalu. Saat itu, kegiatan juga dibuka Sekda Edy Sujatmiko. Sedangkan pada Rabu (12/4/2023), dia membuka pasar murah di Shopping Center, Jepara.
Menurut Edy Sujatmiko, pada bazar GPM di Batealit dan Sinanggul, kepokmas yang dilepas dengan harga terjangkau merupakan produk petani, peternak, hingga gabungan kelompok tani (gapoktan) di Jepara. Di GPM Sinanggul, total 3,7 ton produk lokal dilepas terdiri dari: beras medium produksi Gapoktan Manunggal Karya Desa Bumiharjo, Kecamatan Keling (1 ton); beras medium produksi Gapoktan Ngopeni Desa Ujungpandan, Kecamatan Welahan (2 ton); 500 kilogram telur produksi peternak lokal yang didistribusikan Gapoktan Sido Makmur Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo; dan 200 kilogram bawang merah dari Poktan Sumber Tani, Desa Kedungsari Mulyo, Kecamatan Welahan. Sedangkan Bulog melepas beras medium yang dijual hingga bazar selesai. Di luar itu, terdapat aneka produk olahan dari sejumlah kelompok Wanita tani (KWT) di Jepara.

Pada GPM sebelumnya di Batealit, total kepokmas yang dilepas oleh lembaga dan kelompok-kelompok tersebut bahkan mencapai 5,4 ton, belum termasuk aneka produk olahan.
Beras dalam kemasan 5 kilogram produksi gapoktan, dilepas dengan harga Rp50.000,-. Dalam kemasan sama, beras SPHP Bulog disediakan dengan harga Rp45.000,-. Harga-harga ini lebih murah dari harga pasar yang bisa mencapai Rp12,500 per kilogram. Komoditas lain, telur dijual Rp26.000,- per kilogram, minyak goreng Rp14.000,- per liter, bawang merah kecil Rp25.000,- per kilogram, dan bawang merah besar Rp32.000,- per kilogram.
Komoditas yang dijual dengan subsidi dari fasilitas distribusi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah adalah beras, telur, dan bawang merah sebagai komoditas penyumbang inflasi.
Sementara itu, dalam rangka intervensi upaya penurunan stunting di Jepara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan bantuan gizi pangan selama 3 bulan. Menurut Edy Sujatmiko, bentuknya berupa pemberian 10 butir telur dan 1 kilogram daging ayam per bulan.
Sedangkan saat menyampaikan laporan pada kegiatan GPM di Sinanggul, Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Jawa Tengah Sri Brotorini mengatakan, GPM ini merupakan hasil kolaborasi DKP Provinsi Jawa Tengah, Badan Pangan Nasional RI, serta DKPP Kabupaten Jepara.
Hadepe-Bakopi/S