WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Wonosobo, selama dua hari, mulai Rabu (12/4) hingga Kamis (13/4/2023) ini, menyalurkan zakat kepada petugas kebersihan dan buruh gendong yang biasa melakukan aktifitas di sekitar Pasar Induk setempat.
Penyerahan zakat dilakukan di Pendopo Bupati Wonosobo oleh Ketua Baznas Priyo Purwanto didampingi anggota Baznas lainnya, yakni Samsul Ma’arif, Asrori Zaeni, Sholeh Rosyadi, Cahyo Sukmono dan Sekretaris Baznas Joko Wahyono serta disaksikan Kabag Kesra Setda Muh Said.
Ketua Baznas Wonosobo Priyo Purwanto melaporkan jumlah zakat yang ditasyarufkan untuk tenaga kebersihan taman dan Pasar Induk Rp 18.300.000 untuk 183 orang. Sedang Rp 1.900.000 diberikan kepada 19 tenaga kebersihan Pasar Induk dan Rp 10.200.000 untuk 102 buruh gendong di Pasar Induk.
Ketua Baznas Wonosobo Priyo Purwanto mengatakan zakat yang diberikan berisi paket sembako senilai Rp 100.000. Diharapkan sembako bisa mengurangi beban para penerima dalam memenuhi kebutuhan pokok, terutama menjelang lebaran.
Diakui bahwa kesadaran ASN Wonosobo dalam mengeluarkan zakat melalui Baznas secara bertahap mulai membaik dan menunjukkan progres yang bagus. Hal itu tidak lepas dari upaya pemerintah setempat yang menerbitkan Surat Edaran (SE) agar ASN menyalurkan zakat melalui Baznas.
“Kami kira kesadaran sudah mulai membaik. Ada peningkatan dibanding tahun tahun sebelumnya. Kepercayaan juga mulai meningkat dan ada dorongan dari pimpinan daerah,” ucapnya.
Target Naik
Dijelaskan bahwa jumlah ASN ada 7000, jika ada satu orang minimal Rp 100.000 maka dalam hitungan Baznas akan mendapatkan jumlah mencapai Rp 7 miliar. Untuk tahun ini Baznas menargetkan angka Rp 3,5 miliar.
“Saat ini tiap bulan Baznas mampu mengumpulkan diangka Rp 350 juta, maka kami terus melakukan sosialisasi agar ada peningkatan jumlah perolehan zakat dari tahun ke tahun. Sebab Wonosobo memiliki pekerjaan rumah yang cukup komplek terkait kemiskinan ekstrim dan itu searah dengan tujuan Baznas,” katanya.
Dijelaskan pula bahwa pentasyarufan zakat hasil pengumpulan ASN di Wonosobo dilakukan secara rutin tiga bulan sekali. Tetapi, untuk membantu kebencanaan yang sifatnya tidak terduga bisa dilakukan menyesuaikan kondisi yang ada.
“Pentasyarufan zakat selain bersifat rutin juga untuk membantu kebencanaan dan diarahkan juga untuk beasiswa anak sekolah, rumah tidak layak huni dan masyarakat miskin yang lain,” ucapnya.
Berkaitan dengan zakat produktif, tahun 2023 ini Baznas Wonosobo mulai mengutamakan untuk sektor produktif, diawali dengan memberikan pelatihan. Lalu disusul dengan memberi permodalan dan pendampingan bekerjasama dengan pihak lain, agar bisa lebih efektif. Baik dari sisi manajemen dan permodalan, meski tidak besar.
“Ini sudah jalan. Kami sudah memberikan pelatihan budidaya maggot. Pesertanya 1 kecamatan satu orang. Tidak banyak teori tapi lebih banyak praktek, langsung ditunjukkan kebutuhan dan juga produksinya,” pungkas dia.
Muharno Zarka