blank
Menangkap matahari, itulah pose yang biasa dilakukan dari puncak Sikunir saat matahari terbit. Foto: Dok Widiyartono R.

SEMBUNGAN, nama yang sebelumnya tidak terlalu dikenal. Setidaknya orang hanya tahu, di desa itu terdapat danau vulkanik bernama Telaga Cebong. Desa itu ada di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo tak jauh dari Dataran Tinggi Dieng.

Sembungan juga makin moncer namanya setelah kawasan Dieng menggeliat sebagai daerah wisata, namanya ikut muncul sebagai penghasil buah carica, sejenis pepaya kecil yang digunakan sebagai manisan dicampur sirup.

Dieng juga dikenal sebagai penghasil kentang nomor wahid, sehingga warganya kaya raya, dan sebagian besar penduduknya sudah naik haji karena hasil kentangnya. Tetapi tanaman kentang itu pula yang dituding merusaka ekosistem di Dieng.

Namun, dalam perkembangannya, kentang tak lagi berjaya. Keuntungan menanam kentang yang sekitar 10-20 tahun lalu bisa berlipat hingga 50 sampai 60 kali dari modal, kini anjlok. “Untuk bisa melipatkan untung dari hasil menanam kentang lima kali dari modal saja sudah sangat berat,” kata seorang warga.

Dan, kesadaran itu pun datang. Setelah lebih tiga dasawarsa menikmati hasil kentang, mereka mengerti, bahwa kesalahan besar telah dilakukan. Kentang adalah tanaman semusim, dan cara bertanam mereka benar-benar tak memperhatikan kondisi lingkungan.

Mereka memacu tanaman kentangnya agar menghasilkan produk yang sangat besar dengan mengumbar pupuk dan insektisida. Akibatnya, setelah sekian puluh tahun, unsur hara di sana habis.

Tanaman kentang tak lagi mau berbuah bila tidak ditanam menggunakan lemi (pupuk kandang dari kotoran ayam yang bercampur sekam).

“Kami tak bisa mengandalkan lagi pada kentang. Dan, ternyata desa kami menyimpan keindahan luar biasa yang mampu mengundang orang datang ke sini,” kata seorang penggiat pariwisata di Sembungan.

blank
Pepohonan pinus pada pagi yang berkabut, menjadi sensasi bagi wisatawan. Mereka pun berfoto ria dalam dingin pagi. Foto: Widiyartono R

Baca juga Berziarah ke Makam Sunan Muria, Jangan Lupa Oleh-Oleh Ganyong dan Parijatha

Golden Sunrise

Ya, desa Sembungan, tak jauh dari Dataran Tinggi Dieng, adalah desa tertinggi di Jawa. Desa ini berada di ketinggian 2.306 meter di atas permukaan laut. Tentu bisa dibayangkan bagaimana dinginnya udara di sini. Namun dalam hawa dingin itu, sensasi akan bisa dinikmati oleh pengunjung.