blank
Ilustrasi Bumil aman saat berpuasa. Foto: Dok/Alodokter

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sebenarnya, seorang ibu hamil (Bumil) tidak diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan, karena dapat mengganti puasa di waktu lain atau dalam bentuk sedekah.

Namun, jika Bumil dalam kondisi fit atau sehat, puasa saat hamil umumnya aman untuk dilakukan.

Dilansir dari Alodokter, puasa saat hamil umumnya aman dilakukan. Meski begitu, Bumil disarankan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan sebelum melakukannya. Pasalnya, apabila Bumil menderita gangguan kesehatan tertentu, seperti anemia atau diabetes gestasional, Bumil perlu mendapatkan persetujuan dari dokter agar puasa aman untuk dilakukan.

Jika dokter memberikan “lampu hijau”, Bumil dapat berpuasa sesuai dengan anjurannya. Umumnya puasa tidak akan membawa efek negatif kepada janin asalkan kebutuhan kalori, nutrisi, dan cairan tercukupi dengan baik. Perubahan keseimbangan kimia dalam darah saat puasa umumnya juga tidak membahayakan janin.

Salah satu penelitian menunjukkan bahwa bayi dari ibu yang berpuasa saat hamil tidak menunjukkan perbedaan skor APGAR bayi setelah lahir. Skor ini adalah hasil tes yang dijalankan pada bayi baru lahir, yang meliputi pemeriksaan warna kulit, aktivitas otot, kemampuan refleks, detak jantung, dan pernapasan bayi.

Meski demikian, penelitian lain menunjukkan bahwa ada kemungkinan berat badan lahir bayi menjadi lebih rendah. Hanya saja perbedaannya sangat kecil, dan tidak tergolong signifikan.

Bumil yang memiliki berat badan normal dan menerapkan gaya hidup sehat juga tak perlu khawatir, karena umumnya puasa hanya akan mempengaruhi sedikit kondisi kesehatan. Ini karena Bumil memiliki cadangan nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam kandungan.

Tips berpuasa saat hamil

Tubuh Bumil perlu energi selama puasa, begitu juga bayi dalam kandungan. Ini alasannya puasa saat hamil perlu didukung berat badan dan gaya hidup sehat, bahkan sejak sebelum hamil. Agar Bumil dapat berpuasa dengan nyaman dan aman, ada panduan yang dapat diikuti. Simak!

1. Membuat agenda makanan
Untuk memeriksa kecukupan nutrisi, Bumil disarankan membuat agenda makanan dengan mencatat menu dan makanan apa saja yang dikonsumsi setiap hari. Catatan ini juga dapat membantu dokter, terutama jika Bumil menderita diabetes gestasional.

2. Mencukupi kebutuhan cairan
Pastikan kebutuhan cairan Bumil tercukupi dengan baik, apalagi jika bulan puasa jatuh pada musim kemarau. Bumil harus mengkonsumsi air putih minimal 10 gelas atau sekitar 2,3 liter setiap harinya dan dapat meminumnya ketika sahur dan berbuka agar terhindar dari dehidrasi.

3. Membatasi minuman berkafein
Sebenarnya dalam kondisi berpuasa atau tidak, konsumsi kafein saat hamil harus dihentikan atau dikurangi, yaitu tidak lebih dari 200 mg atau kurang dari 2 cangkir kopi instan sehari. Hal ini untuk mencegah terjadinya dehidrasi, gangguan pencernaan, hingga tekanan darah tinggi.

4. Memenuhi asupan nutrisi yang sehat
Pastikan kebutuhan nutrisi Bumil tercukupi dengan baik dengan mengkonsumsi makanan sehat bernutrisi. Bumil juga sebaiknya memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat seperti biji-bijian, kacang, kacangan, sayur, dan buah setelah berbuka, guna mencegah terjadinya sembelit saat berpuasa.

5. Memperhatikan makanan yang dikonsumsi saat berbuka dan sahur
Selain memastikan makanan yang dikonsumsi merupakan makanan sehat, Bumil juga harus lebih selektif dalam memilih makanan yang dikonsumsi saat berbuka dan sahur.

Ketika berbuka puasa, konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi sebaiknya dibatasi. Terlalu tinggi gula dapat meningkatkan dan menurunkan kadar gula darah dengan cepat, sehingga membuat Bumil cepat lelah.

Bumil sebaiknya mengkonsumsi air putih, jus tanpa gula, sup hangat, atau buah saat berbuka, guna mengembalikan energi. Setelah itu, barulah konsumsi makanan berat yang bernutrisi.

Sementara untuk sahur, Bumil dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti gandum utuh dan makanan yang kaya akan serat seperti sayuran, karena makanan ini dapat melepaskan energi secara perlahan.

6. Mencukupi istirahat
Pastikan waktu istirahat Bumil tercukupi dengan baik. Jika Bumil bekerja, gunakan jam istirahat di kantor untuk tidur siang sejenak. Tidur sekitar 15-20 menit dapat membuat tubuh terasa lebih segar. Jadi, komunikasikan hal ini secara baik-baik kepada atasan, terutama jika Bumil membutuhkan waktu lebih untuk berisitrahat.

7. Membatasi aktivitas
Ibu hamil yang berpuasa cenderung memiliki hormon stres kortisol lebih tinggi dibandingkan yang tidak puasa. Ini membuat Bumil perlu menghindari situasi yang dapat menyebabkan stres, termasuk stres kerja.

Saat Bumil merasa lelah dengan pekerjaan, beristirahatlah sejenak dan tarik napas yang dalam. Jika Bumil merasa pekerjaan yang dibebankan terlalu berat, bicarakan kepada atasan agar mendapat solusi.

8. Menghindari olahraga berat
Hindarilah olahraga berat ketika berpuasa. Selain itu, Bumil disarankan untuk tetap berada dalam ruangan saat cuaca sedang panas agar tidak cepat haus.

Ning Suparningsih