SURAKARTA (SUARABARU.ID) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan (PPK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Festival Alas Bromo dan Forest Acoustic UNSFac 2023.
Kegiatan selama dua hari yang dibuka Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi UNS, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T., berlangsung di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo UNS dan berakhir Minggu (5/3)
Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi UNS, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T. mengatakan, perkembangan KHDTK Alas Bromo UNS tak terlepas dari peran serta lingkungan masyarakat yang tergabung.
Diharapkan kegiatan yangberlangsung dapat memberikan semangat untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Misalnya, dengan membangun nuansa untuk melakukan konservasi budaya lingkungan dan kehutanan.
“Saya juga berharap para peserta yang ikut berpartisipasi di tahun berikutnya bisa meningkat,” kata Prof. Kuncoro dalam acara yang juga dihadiri KepalaBadan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLHK) diwakili Imam Santoso.
Sementara itu Ketua Panitia, Dr. Marimin, M.Si. Dr. Marimin dalam sambutannya berterimakasih kepada semua pihak mengatakan, atas dukungan penyelenggaraan Festival Alas Bromo ini.
Adapun latar belakang kegiatan ini sekaligus menyemarakkan Dies Natalis ke-47 UNS.
“Dalam kegiatan ini kita juga simultan dengan lomba dalang cilik, lomba melukis dan mewarnai, dan lomba akustik mahasiswa antar fakultas. Semoga dari kegiatan ini bisa menjaga budaya seperti melalui kegiatan dalang cilik kita bisa menjaga warisan budaya supaya tidak kehilangan identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Kami juga sangat bangga dengan sanggar-sanggar yang telah berpartisipasi,” terang Dr. Marimin.
Masih dalam kesempatan sama Kepala BP2SDM KLHK yang diwakili Imam Santoso dalam arahannya terkait pengelolaan dan pengembangan KHDTK mengatakan, pemanfaatan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Alas Bromo UNS sudah sesuai.
“Untuk kedepannya saya berharap KHDTK Alas Bromo UNS bisa semakin memperluas kebermanfaatannya untuk hutan pendidikan dan penelitian,” ungkap Imam Santoso.
Bagus Adji