GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Warga Kabupaten Grobogan antusias mengikuti prosesi Boyong Grobog 2023, yang digelar Jumat (3/3/2023).
Prosesi Boyong Grobog merupkan tanda Hari Jadi Kabupaten Grobogan. Prosesi ini dimulai dari Kelurahan Grobogan, menuju ke Pendapa Kabupaten Grobogan.
Boyong Grobog sendiri adalah prosesi perpindahan Ibu Kota Kabupaten Grobogan, yang semula berada di Kelurahan Grobogan, Kecamatan Grobogan, ke Purwodadi. Maka, Ibu Kota Kabupaten Grobogan dikenal dengan nama Purwodadi. Prosesi “perpindahan” Ibu Kota inilah, yang kini tetap turun temurun dilestarikan.
BACA JUGA: Wakapolres dan Empat Kapolsek di Kudus Resmi Berganti
Dengan tanda Boyong Grobog ini, lahirlah Kabupaten Grobogan, yang ber-Ibu Kota di Purwodadi, pada 4 Maret 1726. Kegiatan ini sempat digelar terbatas pada 2021 dan 2022 lalu, lantaran pandemi covid-19.
Di tahun ini, prosesi Boyong Grobog dimulai dengan penyerahan keris, dari Lurah Grobogan kepada Bupati Grobogan, Sri Sumarni, di Kelurahan Grobogan.
Kemudian, pusaka ini dimasukkan ke dalam grobog atau kotak, lalu dibawa dan dikirab dari Jalan Raya Grobogan-Pati menuju Pendapa Kabupaten Grobogan, di Jalan Gatot Subroto, Purwodadi.
BACA JUGA: Kasatlantas Polres Wonosobo : “Pengendara Sepeda Motor Harus Hati-Hati!”
Terlihat Kapolres Grobogan, AKBP Dedy Anung dan Dandim 0717 Grobogan Letkol Arh Muda Setyawan, yang menaiki kuda, memimpin jalannya kirab pusaka yang membawa rombongan Forkopimda Kabupaten Grobogan.
Di belakangnya, pasukan pembawa grobog ada di atas delman. Di belakang pusaka, terlihat rombongan Bupati Grobogan, Wakil Bupati Grobogan dan jajaran Forkopimda, mengikuti prosesi ini.
Bupati Sri Sumarni terlihat mengenakan kebaya warna merah, dengan jarik cokelat dan bersanggul ala Putri Keraton Jawa. Sedangkan Wakil Bupati Grobogan, Bambang Pujiyanto, mengenakan beskap warna merah, dengan jarik warna cokelat, didampingi istri.
BACA JUGA: Di Ponpes Al Falah Somalangu Piyu Padi Jelaskan Asal Mula Nama Tenarnya
Sesampainya di Pendapa Kabupaten Grobogan, grobog berisi pusaka dibawa ke Pendapa Kabupaten Grobogan. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan sambutan Bupati Sri Sumarni, dengan menggunakan bahasa Jawa.
Usai sambutan, prosesi yang paling meriah adalah berebut gunungan berisi hasil bumi warga Kabupaten Grobogan. Masyarakat langsung berebut isi gunungan itu. Mereka percaya, gunungan yang disediakan di prosesi Boyong Grobog ini membawa rezeki yang berlimpah untuk bumi Grobogan.
”Di prosesi Boyong Grobog ini ada 20 gunungan, yang sudah menjadi tradisi, dan patut dilestarikan. Ada pula 280 tumpeng, dan ini kita makan bersama sama. Semoga di hari jadi Kabupaten Grobogan semakin sejahtera,” harap Sri Sumarni.
Tya Wiedya